Sekolah di Rejang Lebong Bengkulu kekurangan murid

id kekurangan murid,sd rejang lebong,sekolah

Sekolah di Rejang Lebong Bengkulu kekurangan murid

Ilustrasi, SD negeri yang ada di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. (ANTARA)

Rejang Lebong (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan puluhan sekolah dasar (SD) di daerah itu saat ini mengalami kekurangan murid.

Kepala Disdikbud Rejang Lebong Noprianto di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan sekolah yang mengalami kekurangan murid tersebut terutama yang berada di wilayah kecamatan pelosok dari 15 kecamatan di Rejang Lebong.

"Di Kabupaten Rejang Lebong saat ini masih banyak sekolah SD yang muridnya dari kelas satu sampai kelas enam kurang dari 60 siswa, jumlah sekolah ini ada sekitar 60 sampai 70-an sekolah," kata dia.

Banyak SD di daerah itu dulunya dibangun karena di lokasi itu ada program transmigrasi, katanya. 

Namun seiring dengan berjalannya waktu dan anak-anak tersebut lulus, banyak para orang tua yang menyekolahkan anaknya di luar desa, berikutnya sekolah di kampung mereka tidak lagi mendapat murid.

Sedikitnya jumlah murid yang ada di masing-masing sekolah ini akan berpengaruh terhadap perawatan sekolah lantaran potensi dana yang diterima sekolah juga sedikit.

Karena alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan pemerintah sebesar Rp800.000 per tahun dihitung berdasarkan jumlah murid di sekolah itu.

"Kalau dulu standarnya 60 orang siswa, walaupun satu sekolah jumlah muridnya kurang dari itu. Tetapi sekarang dihitung jumlah murid yang ada, kalau ada 14 orang maka dana BOS nya dibayarkan sebanyak itu," jelas dia.

Untuk membantu sekolah-sekolah yang kekurangan murid dalam melakukan pemeliharaan gedung, pihaknya tahun 2020 akan memberikan bantuan rehabilitasi sarana prasarana sekolah pada empat SD di daerah itu dengan jenis kegiatan rehabilitasi  mushola, pagar dan rehab kelas.

Selain itu, Disdikbud Rejang Lebong pada tahun depan juga akan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan senilai Rp7,8 miliar yang akan digunakan merehab ruang kelas sejumlah sekolah SD dan SMP serta pengadaan media pembelajaran alat kesenian.

Baca juga: Dengan aplikasi monitoring siswa, orang tua tahu aktivitas anak di sekolah