20 keluarga korban konflik sampaikan kesaksian

id Aceh,Pemerintah Aceh,provinsi Aceh,pemprov Aceh,orang hilang,konflik Aceh,KKR,Komisi Kebenaran Rekonsiliasi,kesaksian,GA

20 keluarga korban konflik sampaikan kesaksian

Seorang warga memerhatikan foto-foto orang hilang semasa konflik Aceh di Gedung DPR Aceh di Banda Aceh, Rabu (20/11/2019). (FOTO ANTARA/M Haris SA)

Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 20 keluarga korban konflik di Provinsi Aceh telah menyampaikan kesaksian mereka kepada Komisi Kebenaran Rekonsiliasi (KKR) Aceh.

"Korban yang menyampaikan kesaksian itu berasal dari seluruh wilayah Aceh, baik pantai timur, barat, selatan, maupun kawasan tengah Aceh," kata Ketua KKR Aceh Afridal Darmi  di Banda Aceh, Kamis.
 
Ia mengemukakan bahwa penyampaian keterangan tersebut berlangsung dalam rapat dengar kesaksian KKR Aceh yang berlangsung di Gedung Serba Guna DPR Aceh di Banda Aceh, Rabu (20/11).

Rapat dengar kesaksian tersebut turut dihadiri utusan masyarakat Papua dan juga perwakilan negara-negara sahabat yang memberi perhatian terhadap hak asasi manusia di antaranya dari Kedubes AS, Irlandia, Inggris, Norwegia.

"Rapat kali ini khusus mendengarkan kesaksian keluarga korban penghilangan orang. Mereka menyampaikan kronologi penghilangan orang mereka cintai termasuk upaya pencarian mereka lakukan," katanya.

Afridal menyebutkan mereka yang menyampaikan kesaksian tidak hanya masyarakat, tetapi juga dari unsur yang berkonflik seperti ari Gerakan Aceh Merdeka (GAM) maupun TNI/Polri.
Mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh tersebut berharap penyampaian kesaksian didengar oleh semua pihak, termasuk pemerintah. Tujuannya agar ada upaya-upaya pemulihan dari Pemerintah Aceh

"Penyampaian kesaksian tersebut adalah suara korban kepada publik dan ini jarang dilakukan. Setidaknya, dengan penyampaian tersebut, keluarga korban bisa melepaskan beban mereka selama ini," katanya.

Ia menyebutkan dalam rapat dengar penyampaian kesaksian tersebut banyak terungkap harapan-harapan korban penghilangan orang di masa konflik Aceh. Mereka umumnya berharap kalau keluarga mereka sudah meninggal dunia mereka ingin mengetahui di mana kuburannya.

"Ada juga yang berharap konflik Aceh jangan terulang. Konflik membuat masyarakat Aceh menderita. Semua suara korban ini akan kami sampaikan kepada pemerintah dengan harapan ditindaklanjuti," demikian Afridal Darmi.

Baca juga: Aceh Barat kirim 17 dokter setiap tahun untuk spesialis