Banda Aceh (ANTARA) - Permintaan ekspor kopi arabica Gayo dikabarkan menurun, jelang puncak hari panen komoditas unggulan tersebut di tingkat petani di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah pada akhir tahun.
Ketua Asosiasi Produsen Fairtrade Indonesia (APFI) Armiadi mengatakan penurunan volume kontrak ekspor tersebut diperkirakan mencapai 40 persen dibanding kontrak tahun lalu.
"Mulai 30 sampai 40 persen berkurang. Jauh menurun dari kontrak tahun lalu," katanya di Aceh Tengah, Senin.
Menurut dia hal itu terjadi akibat musim panen kopi serentak di berbagai negara belahan dunia, maka para buyer memiliki cukup banyak stok barang sehingga mengurangi pembelian untuk sementara waktu.
"Mungkin stok tahun lalu belum habis, artinya barang masih ada di gudang jadi para buyer belum membeli lagi. Kemudian juga banjir kopi dari berbagai negara dunia, panen kopi dunia cukup banyak," katanya.
Ia mengatakan melemahnya volume kontrak luar negeri tersebut tidak ada kaitannya dengan isu yang pernah berkembang belakangan ini, tentang adanya temuan kimia glyphosate pada kopi arabica Gayo.
Menurut dia kondisi ini murni terjadi karena pasar kopi dunia sedang melemah, seiring musim panen kopi dunia dari sejumlah negara, yang menyebabkan stok barang menumpuk di kalangan pembeli.
"Penurunan kontrak untuk kopi Gayo mayoritas dari Amerika Serikat, karena pembeli terbesar selama ini juga dari Amerika," katanya.
Baca juga: Aceh promosikan wisata dan Kopi Gayo di Australia
Berita Terkait
Prabowo sebut pemerintah baru Indonesia bersedia dorong kerja sama RI-China
Selasa, 2 April 2024 4:48 Wib
Perum Damri usul tambahan 150 bus listrik lewat PMN dukung program pemerintah
Jumat, 29 Maret 2024 20:21 Wib
Pemerintah putuskan harga listrik tak berubah jelang Idul Fitri
Jumat, 29 Maret 2024 15:56 Wib
Pemerintah Kota Metro lakukan pengawasan cegah aksi kenakalan remaja
Kamis, 21 Maret 2024 20:19 Wib
Akademisi: Pulangkan segera imigran etnis Rohingya
Rabu, 20 Maret 2024 18:39 Wib
DPR--Pemerintah sepakat ketentuan Pilkada Daerah Khusus Jakarta 50 persen plus 1
Senin, 18 Maret 2024 22:34 Wib
Polisi: Jangan bakar hutan dan lahan
Kamis, 14 Maret 2024 18:59 Wib
Pemerintah tetapkan awal Ramadhan pada Selasa 12 Maret 2024
Minggu, 10 Maret 2024 19:52 Wib