Pengamat : Gojek tak perlu khawatir pelaku bom bunuh diri gunakan atribut ojol

id pengamat transportasi, gojek dan grab, bom bunuh diri, polrestabes medan

Pengamat : Gojek tak perlu khawatir pelaku bom bunuh diri gunakan atribut ojol

Bom bunuh diri di Polrestabes Medan (Antara Lampung/HO/Ist)

Bandarlampung (ANTARA) -

Pengamat Transportasi Gunawan Benyamin, menyatakan Gojek dan Grab tidak perlu khawatir terkait pelaku bom bunuh diri yang mengenakan atribut ojek online (ojol) di Polrestabes Medan. 

"Saya menilai ini hanya oknum yang memanfaatkan identitas ojol. Sehingga, siapapun pada dasarnya semua orang bisa berbuat seperti itu. Saya menilai baik Gojek atau Grab  tidak perlu kuatir dengan serangan teroris tersebut," kata Gunawan, dalam keterangannya yang diterima di Bandarlampung, Kamis.

Terkait pandangan masyarakat yang salah menyebut atribut pelaku mengenakan jaket Gojek, Gunawan menyatakan masyarakat memiliki istilah sendiri dalam menyebutkan merek. 

Masyarakat Medan, lanjut Gunawan, memiliki kebiasaan menyebut ojol dengan istilah Gojek. 

"Katakanlah untuk menyebutkan sepeda motor. Kebanyakan orang di medan atau sumut pada umumnya menyebutkan merek salah satu kendaraan untuk menggantikan istilah kendaraan bermotor. Sama halnya dengan yang terjadi pada Gojek. Orang Medan itu menyebutkan ojek online yang Gojek," ujar Gunawan. 

Ia menilai salah paham itu, lantaran penyebutan Gojek lebih dikenal masyarakat Medan. Sebab, Gojek mampu menjangkau kebutuhan konsumen di mana pun berada. 

Hal tersebut, kata Gunawan, menyebabkan masyarakat menyamakan istilah ojol dengan Gojek. 
 
"Jadi memang brandnya ojol itu di sini lebih di kenal dengan Gojek. Dan ini biasa terjadi. Dan penggunaan istilah Gojek untuk ojol, ini sudah menjadi habit kita di Medan ataupun Sumut pada umumnya. Kita harus akui brand Gojek memang lebih unggul di sini dibandingkan brand lain. Apalagi ojol ini memang punya kelebihan, yakni mampu menjangkau semua kebutuhan konsumen dimanapun konsumen itu berada," tambahnya.