Bandarlampung (ANTARA) -
Pelaku ledakan bom bunuh diri terjadi sekitar pukul 08.45 WIB di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, menggunakan atribut ojek online (ojol) merupakan mantan pengemudi Grab.
Dalam rekaman CCTV Mapolrestabes Medan, situasi Polrestabes sedang ramai melayani masyarakat untuk membuat SKCK.
Terlihat dua orang yang berdiri dengan gelagat mencurigakan, ciri-cirinya pria dengan tinggi badan 160 cm dan kulit sawo matang.
Saat itu, pelaku hanya berdiri kemudian mondar mandir di sekitar pintu masuk Polrestabes Medan. Pelaku terlihat menggunakan jaket Grab Bike.
Selang beberapa kali terlihat mondar-mandir, bom meledak sangat keras.
Terlihat, semua warga yang berada di Polrestabes Medan langsung berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Ledakan menyebabkan asap yang mengepul dengan tinggi kurang lebih 200 meter ke atas.
Setelah ledakan, warga bukannya menjauh karena tragedi bom, malah penasaran dan ingin melihat lebih dekat. Banyak warga mengabadikan momen tersebut dengan handphone pribadi masing-masing.
Kemudian, terlihat seorang petugas kepolisian mencoba untuk menertibkan para warga yang memenuhi kawasan sekitaran Mapolrestabes Medan.
Setelah diusut, Ketua Garda Regional Sumatera Utara (Sumut) Joko Pitoyo, dalam keterangannya, Rabu, menyatakan, pelaku bom bunuh diri yang terjadi di Medan merupakan mantan pengemudi ojol Grab yang sudah putus mitra sejak tahun 2018.
Menurutnya, informasi tersebut didapat dari Satuan Tugas (Satgas) Grab yang ada di Medan.
Ia menyebutkan, informasi yang didapat dari Satgas Grab di Medan. Pelaku sudah putus mitra dari Grab sejak November 2018. Di Gojek pelaku tidak pernah terdaftar di Gojek.
"Dari kawan-kawan komunitas, organisasi saya tanya ada nggak yang kenal 'nggak ada bang, nggak tahu yang lama-lama'. Saya tanya ke Satgas Gojek, 'Gojek nggak ada bang'. Kemudian saya tanya ke Satgas Grab, dari Grab sudah PM (putus mitra) sejak 2018 bang, sejak tahun lalu bukan driver lagi," sambung Joko.
Polisi sendiri hingga saat ini belum memberikan keterangan terkait kebenaran dari identitas pelaku bom tersebut.
"Dari polisi sendiri belum ada keterangan. Cuma saya selaku Ketua Garda Sumut khawatir kalo ini bagian dari kawan-kawan makanya saya tanya," ujarnya.
Namun sumber di kepolisian membenarkan bahwa pihaknya keliru memberitahukan media sebelumnya.
“Izin Pak, semua terkait informasi terbaru itu melalui Humas. Kalau mengenai penyebutan jaket Gojek, mungkin karena Gojek lebih familiar daripada Grab. Itu mungkin hanya kekeliruan saja," kata sumber dari Polrestabes tersebut.
Terkait dengan dugaan penggunaan atribut, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, pihaknya siap menyampaikan informasi yang dibutuhkan pihak berwajib terkait hal tersebut.
Berita Terkait
Menko minta gudang bahan peledak Polda Jatim diperbaiki demi keamanan
Selasa, 5 Maret 2024 18:28 Wib
Terjadi ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim
Senin, 4 Maret 2024 12:07 Wib
Kapolresta sebut ledakan di Rumah Sakit Semen Padang bukan bom
Selasa, 30 Januari 2024 19:06 Wib
Gunakan bahan peledak, tiga nelayan Rote Nda terancam hukuman mati
Kamis, 25 Januari 2024 5:43 Wib
Film "13 Bom di Jakarta" beri pengenalan blokchain lebih luas ke masyarakat
Jumat, 19 Januari 2024 5:30 Wib
Jelang jeda kemanusiaan di Gaza, Israel bom RS Indonesia
Jumat, 24 November 2023 8:44 Wib
Gereja di Gaza kena bom
Jumat, 20 Oktober 2023 11:20 Wib
Indonesia kutuk serangan Israel ke RS di Gaza
Rabu, 18 Oktober 2023 13:17 Wib