New York (ANTARA) - Kurs dolar AS sedikit berubah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Selasa (12/11/2019) tidak memberikan perincian baru tentang keadaan perang dagang pemerintahnya dengan China.
Indeks dolar AS mempertahankan kenaikan moderat yang dibuat sebelumnya, tetapi terakhir diperdagangkan di 98,310 terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,11 persen pada hari itu, dan berada di atas 98,304, level pada siang hari ketika pernyataan Trump dimulai.
Berbicara di The Economic Club of New York, Trump malah membidik sekali lagi Federal Reserve, mengeluhkan fakta bahwa Amerika Serikat memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada negara-negara maju lainnya.
"Beri aku beberapa. Beri aku uang itu. Saya ingin uang itu. Federal Reserve kami jangan biarkan kami melakukannya. "
Pidato itu sangat dinantikan oleh pasar valuta asing, yang telah bergerak dengan berita utama perdagangan. Kurangnya perincian tentang perdagangan itu sendiri dilihat oleh beberapa orang sebagai sinyal pesimistis.
"Saya kira kita tidak belajar sesuatu yang baru dari pidato Trump. Satu-satunya hal yang mungkin baru adalah bahwa ia tidak mengumumkan tanggal dan waktu untuk upacara penandatanganan. Di mana pasar berharap untuk itu, harapan-harapan itu pupus," kata Greg Anderson, kepala strategi valuta asing global di BMO Capital Markets.
"Kami telah sedikit pudar dalam aset-aset berisiko ketika dia mulai berbicara dan dikonfirmasi bahwa dia tidak akan mengumumkan (kesepakatan) tahap satu."
Indeks S&P 500 turun ketika Trump berbicara, meskipun tetap positif pada hari itu. Indeks Dow dan Nasdaq juga turun. Beberapa sentimen penghindaran risiko terlihat meningkatkan aset safe-haven secara moderat. Dolar melemah 0,08 persen terhadap yen Jepang dan 0,09 persen lebih rendah dibandingkan franc Swiss.
Dolar terangkat pekan lalu ketika komentar dari kementerian perdagangan China ditafsirkan sebagai tanda kemajuan dalam mengembalikan tarif China-AS, menyebabkan pedagang membuang mata uang safe-haven seperti yen. Namun, ketidakpastian kembali terjadi pada Jumat (8/11/2019) ketika Trump mengatakan bahwa dia tidak setuju untuk mengurangi tarif.
Yuan China di luar negeri melemah terhadap dolar pada 7,018, turun 0,17 persen. Ambang 7 yuan per dolar ditembus untuk pertama kalinya pada Agustus. Yuan juga melemah pada Selasa pagi (12/11/2019) karena kerusuhan politik di Hong Kong dan setelah data ekonomi lemah di China daratan.
Berita Terkait
Rupiah Rabu pagi Rp16.252 per dolar AS
Rabu, 17 April 2024 9:37 Wib
Rupiah tergelincir 36 poin ke level Rp15.933 per dolar AS
Rabu, 3 April 2024 9:18 Wib
Humpuss Maritim Internasional bukukan laba bersih 12,69 juta dolar AS di 2023
Selasa, 2 April 2024 10:39 Wib
Rupiah tergelincir 0,08 persen jadi Rp15.755 per dolar AS
Selasa, 5 Maret 2024 9:51 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Rupiah turun jadi Rp15.647 per dolar AS
Selasa, 27 Februari 2024 9:10 Wib
Rupiah Rabu pagi Rp15.673 per dolar AS
Rabu, 21 Februari 2024 9:51 Wib
Dadan Tri Yudianto sebut ada oknum penegak hukum minta uang 6 juta dolar AS
Selasa, 20 Februari 2024 20:04 Wib