Sebutan sayang Paloh kepada Megawati bentuk politik romantis NasDem-PDIP

id sebutan sayang paloh pada megawati,surya paloh,megawati,nasdem,pdip

Sebutan sayang Paloh kepada Megawati bentuk politik romantis NasDem-PDIP

Mikhael Raja Muda Bataona. (ANTARA/Bernadus Tokan)

Kupang (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Mikhael Raja Muda Bataona memaknai, sebutan sayang Surya Paloh kepada Megawati Soekarnoputri, sebagai politik romantis dan damai ala NasDem dan Surya Paloh dengan PDI Perjuangan.

"Bagi saya, ucapan Surya Paloh kepada Megawati ini bisa disebut sebagai politik romantis dan damai ala Nasdem dan Surya Paloh," kata Mikhael Rajamuda Bataona kepada Antara di Kupang, Selasa.





Menurut dia, sebutan sayang kepada Megawati pertama adalah sebuah cara Surya Paloh mengubah suasana politik, dan kebatinan NasDem dan PDIP yang sempat tegang, dan penuh curiga menjadi damai dan romantis.

Kedua menurut dia, pilihan diksi itu menggambarkan ungkapan perasaan yang mendalam, atau suara hati terdalam dari Surya Paloh yang dulunya memang sangat dekat dengan Megawati.

Megawati kata dia, menyebut Surya Paloh sebagai abangnya. Bahkan Surya Paloh sampai dijuluki orator ulung yang masih ada karena orasi-orasinya tajam dan menggelegar sekaliber sosok yang ia hormati dan banggakan yaitu Presiden Soekarno.

Karena itu, pilihan kata yang sangat tepat dan selaras dengan konteks dan situasi psikologi pengurus NasDem dan PDIP ini, membuat penggunaan kata sayang kepada Megawati ibarat oase di tengah terik dan panasnya situasi politik nasional pekan-pekan ini," katanya.

"Jadi saya kira Surya Paloh memang sengaja memilih kata sayang untuk mengungkapkan isi hati dan perasaan kedekatannya dengan Megawati," katanya.

Dia menambahkan, sebagai politisi kaya jam terbang, Surya Paloh tahu kata sayang akan mendapat efek psikologis yang luas, karena Megawati adalah perempuan yang punya pengikut ideologis jutaan orang.

Selain itu, kata sayang seperti sebuah terobosan unik di tengah dominasi kata-kata kasar, dan penuh prasangka yang sedang mendominasi ruang-ruang publik politik nasional.

Surya Paloh tentu mengharapkan respon positip dari para milenial kerena kata sayang sangat akrab dengan dunia milenial, kata pengajar Ilmu Komunikasi Politik dan Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial Politik Unwira itu.

Dalam hal ini, Surya Paloh sukses mendapatkan efek politik yang memang sudah direncanakan dari pilihan katanya dalam pidato semalam, tambah pengajar investigatif news dan jurnalisme konflik pada Fisip Unwira Kupang itu.