Bandarlampung (ANTARA) - Mulai bulan Juli lalu hingga sekarang, puluhan siswa salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Lampung Timur terpaksa belajar dengan menumpang di SDN Brawijaya, Kecamatan Sekampung Udik.
Guru SDN Brawijaya Hadi Darmanto belum lama ini, membenarkan bahwa siswa SMK Negeri Brawijaya Kecamatan Sekampung Udik belajar di tempatnya.
Ada 66 siswa yang belajar di gedung SD Negeri Brawijaya pada siang hari setelah siswa SD pulang sekolah.
Adapun ruangan kelas yang digunakan SMK Negeri Brawijaya sebanyak empat ruang kelas, tiga ruang untuk proses belajar dan satu kelas dipakai sebagai kantor guru.
"Sudah empat bulan sejak bulan Juli kemarin, siswa SMK N Brawijaya melaksanakan kegiatan KBM di SD Negeri Brawijaya," kata dia.
Dia menjelaskan alasan siswa tersebut menumpang belajar di sekolahnya karena bangunan sekolah mereka belum berdiri kendati dari informasi, SMK tersebut sudah mendapat restu berdiri dari Pemerintah Provinsi Lampung.
Hadi Darmanto ikut berharap kepada pemerintah Provinsi Lampung segera mewujudkan sekolah SMK Negeri Brawijaya apalagi sekarang sudah punya peserta didik.
"Semoga pemerintah memperhatikan pendidikan khususnya di Brawijaya, masyarakat Brawijaya sangat mengharapkan berdirinya SMK ini, apalagi sekarang ada sistem jonasi, siswa di sini tidak bisa sekolah ke luar daerah," ujarnya.
Sewaktu dirinya menjabat sebagai kepala Desa Brawijaya pada 2018, ikut mengusulkan dan menyetujui berdirinya SMK Negeri Brawijaya.
Menurut dia, semua syarat mendirikan sekolah seperti diatur dalam Permendikbud Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian, Perubahan, dan Penutupan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah terpenuhi seluruhnya.
"SMK Negeri itu diusulkan didirikan tahun 2018 dan sudah disetujui waktu itu oleh Gubernur Lampung Muhammad Ridho (gubernur Lampung waktu itu)," kata Nyoman Yase.
Setelah disetujui Gubernur Lampung, pembangunan SMK Negeri Brawijaya dianggarkan dan disetujui dalam rapat DPRD Provinsi Lampung.
Sehingga Tahun 2019, pihak SMK Negeri Brawijaya menerima pendaftaran siswa baru.
"Sudah disetujui dan dianggarkan, dianggarkan sekitar Rp3,8 miliar," katanya.
Semestinya pada 2019 ini, sekolah tersebut dibangun dan siswa bisa menempati sekolahnya.
Namun kata Nyoman Yase, yang sekarang menjadi Anggota DPRD Lampung Timur di Komisi IV membidangi pendidikan, anggaran yang sudah dialokasikan ke SMK Negeri Brawijaya dialihkan ke sekolah lain.
"Yang saya dengar dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung anggarannya dialihkan ke SMK lain di Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur, padahal plotnya di SMK Negeri Brawijaya," ungkapnya.
Sehubungan itu, sebagai wakil rakyat mengaku sangat kecewa.
"Kalau kemarin tidak dianggarkan, dan belum ada murid, kami mungkin tidak se kecewa ini," katanya.
Berkaitan itu, Nyoman Yase tetap menuntut kepada Pemerintah Provinsi Lampung meneruskan keputusan gubernur sebelumnya dengan segera memberikan hak-hak siswa, menunjuk pelaksana tugas kepala sekolah dan menganggarkann kembali SMk Negeri Brawijaya.
Kepala Desa Brawijaya Nur Rofik berharap Pemerintah Provinsi Lampung menjamin pendidikan siswa SMK Brawijaya yang berada di daerahnya.
"Harapan kami segera bangun SMK Negeri itu, agar keberlangsungan belajarnya berlanjut," katanya lewat telpon.
Baca juga: Siswa disabilitas pun mampu hasilkan batik khas Lampung
Berita Terkait
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dicegah ke luar negeri
Selasa, 16 April 2024 13:27 Wib
Polisi buru tujuh tahanan kasus pencurian kabur setelah jalani sidang di PN Cianjur
Senin, 25 Maret 2024 20:53 Wib
Berkat KUR BRI kripik pisang Njik Njik dikenal sampai ke pelosok negeri
Jumat, 22 Maret 2024 11:17 Wib
KPK: Tiga orang dicegah ke luar negeri terkait penyidikan lahan tol Sumatera
Rabu, 13 Maret 2024 19:14 Wib
Bawaslu RI siap hadiri persidangan tujuh terdakwa mantan anggota PPLN Kuala Lumpur
Rabu, 13 Maret 2024 16:33 Wib
Bawaslu : Sempat ada kampanye di TPS PSU Kuala Lumpur
Rabu, 13 Maret 2024 6:31 Wib
KPK cegah tujuh orang ke luar negeri terkait korupsi pengadaan rumah jabatan anggota DPR
Selasa, 5 Maret 2024 15:39 Wib
ANTARA senantiasa jaga muruah berita positif mengawal negeri
Senin, 4 Maret 2024 21:52 Wib