Harga emas berjangka menguat didorong pembelian teknis

id harga emas,emas berjangka,bursa Comex,harga emas berjangka

Harga emas berjangka menguat didorong pembelian teknis

Ilustrasi - Emas batangan murni 99,9 persen. ANTARA/Shutterstock/aa. (Shutterstock/Oleksandr_Delyk)

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena logam mulia didorong oleh pembelian teknis dan melemahnya "greenback" atau dolar AS.
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena logam mulia didorong oleh pembelian teknis dan melemahnya "greenback" atau dolar AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 9,4 dolar AS atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 1.493,1 dolar AS per ounce.

Pedagang beralih ke pembelian teknis setelah emas berjangka kehilangan 1,81 persen di sesi sebelumnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,02 persen menjadi 97,94 pada pukul 18.30 GMT, beberapa saat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Baca juga: Setelah dua hari turun emas berjangka kembali naik

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik tiga sen atau 0,17 persen menjadi ditutup pada 17,598 dolar per ounce; platinum untuk pengiriman Januari naik 1,1 dolar AS atau 0,12 persen menjadi menetap di 931,7 dolar per ounce.
Baca juga: Emas berjangka ditutup lebih tinggi didorong data ekonomi suram

Sehari sebelumnya, emas berjangka jatuh lebih dari satu persen karena logam mulia tertekan oleh greenback yang lebih kuat dan data ekonomi positif dari Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun tajam sebanyak 27,4 dolar AS atau 1,81 persen, menjadi 1.483,7 dolar AS per ounce pada penutupan perdagangan Selasa (5/11/2019).