Bandar Lampung (ANTARA) - Komunitas pencinta lingkungan Gerakan Rakyat Nusantara (GRN) Lampung tak lelah mengajak masyarakat untuk perduli dan menjaga lingkungan.
"Kami melakukan berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan guna menyadarkan masyarakat akan kelestarian lingkungan, terlebih lagi telah ada Surat Edaran Gubernur Lampung No 97 tahun 2017 tentang pengurangan dan penanganan sampah," ujar Maya Sopha, Ketua GRN Lampung, di Bandar Lampung, Senin.
Menurutnya, rangkaian acara dimulai sejak kemarin dengan pembagian 1.000 bibit tanaman untuk warga, dan pelaksanaan lomba mewarnai bagi anak dengan metode pendaftaran menggunakan sampah.
"Kemarin kami sukses melaksanakan acara untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan dan mendapat dukungan dari masyarakat, dan pemerintah, jadi apa yang kami lakukan dari masyarakat kembali lagi untuk masyarakat manfaatnya," ujarnya.
Menurutnya, aksi ramah lingkungan akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan melakukan edukasi bagi masyarakat.
Baca juga : Make A Change World dukung Pemprov Bali kelola sampah
Hal senada dikatakan oleh Tri Indah selaku anggota Gerakan Rakyat Nusantara.
"Aksi ramah lingkungan biasanya hanya berbentuk seremonial, sehingga kami akan mensosialisasikan agar program dapat berkelanjutan, salah satunya pengenalan ecobrick kepada anak," ujar Tri salah seorang anggota GRN Lampung.
Menurutnya, sosialisasi ecobrick ke anak menjadi salah satu bentuk menanamkan peduli lingkungan sejak dini.
"Ecobrick merupakan salah satu metode dimana kita mengumpulkan dan memadatkan sampah anorganik ke dalam botol yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan,sehingga tidak mencemari lingkungan,"ujarnya.
Menurutnya, sosialisasi ecobrick akan dilaksanakan ke sekolah, atau tempat umum di sekitar kota Bandar Lampung.
"Ecobrick membantu sedikit mengurangi sampah plastik, bahkan di negara lain ecobrick mampu mendatangkan keuntungan karena mampu menjadi berbagai kerajinan tangan, bahan baku pembuatan rumah dan menjadi salah satu daya tarik wisata lingkungan," ujarnya.
Berita Terkait
Warga di Pidie Aceh jadi korban amukan gajah liar
Selasa, 23 April 2024 6:05 Wib
WALHI Lampung-Unila tanam 1.000 bibit mangrove di Pulau Pasaran
Minggu, 17 Maret 2024 15:49 Wib
Pelindo Lampung tingkatkan pengelolaan pelabuhan yang ramah lingkungan
Selasa, 5 Maret 2024 23:39 Wib
PLN IP berikan bantuan prasarana patroli pelestarian gajah sumatera
Senin, 4 Maret 2024 5:59 Wib
Kerusakan lingkungan 197.065 hektare di Babel picu konflik manusia dan buaya
Rabu, 28 Februari 2024 13:25 Wib
Selama lima tahun, 40 warga Babel tewas diserang buaya
Rabu, 28 Februari 2024 13:11 Wib
Kerugian kerusakan lingkungan kasus timah Rp271,06 triliun
Selasa, 20 Februari 2024 5:27 Wib
Ganjar temui WALHI bahas kebijakan soal lingkungan termasuk hilirisasi rempah
Jumat, 9 Februari 2024 6:11 Wib