BI: Aktivitas dunia usaha di Lampung melambat

id kegiatan dunia usaha,usaha lampung melambat,kantor bi lampung, budiharto setyawan

BI: Aktivitas dunia usaha di Lampung melambat

Pengrajin tengah membuat gerabah (Antara Lampung/Agus Wira Sukarta)

Bandarlampung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2019 mengindikasikan kegiatan usaha di daerah setempat tumbuh melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

"Lebih rendahnya realisasi kegiatan usaha tersebut, terutama berasal dari sektor pertanian dan sektor industri pengolahan yang didorong oleh faktor musim kemarau yang berkepanjangan dan normalisasi aktivitas ekonomi pasca periode permintaan tinggi di triwulan II 2019," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung Budiharto Setyawan, di Bandarlampung, Selasa.

Ia menyebutkan, di sisi lain, harga kopi robusta sebagai komoditas ekspor utama Provinsi Lampung juga sedang dalam tren yang menurun sejak dua tahun terakhir.

Sejalan dengan hal tersebut, lanjutnya, rata-rata kapasitas produksi pada triwulan III 2019 juga tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pada triwulan sebelumnya, yakni dari sebesar 88,37 persen menjadi 86,64 persen.

Selanjutnya, optimisme pelaku usaha pada triwulan IV 2019 cenderung terjaga dengan baik seiring dengan perkiraan kegiatan usaha yang akan kembali meningkat di akhir tahun.

"Sesuai dengan pola musimannya, permintaan masyarakat akan meningkat menjelang akhir tahun yang didorong oleh berlangsungnya perayaan Hari Raya Natal, tahun baru, serta libur akhir tahun yang diperkirakan dapat meningkatkan realisasi kegiatan usaha. Adapun optimisme kegiatan usaha tersebut juga tercermin dari perkiraan penggunaan tenaga kerja responden yang meningkat pada triwulan IV 2019," katanya.

Budi menyampaikan pula bahwa data dan informasi hasil survei yang selama ini dipergunakan dalam penyusunan laporan perekonomian Provinsi Lampung.

 Laporan tersebut secara rutin setiap triwulanan distribusikan kepada para stakeholders, seperti pemerintah daerah, perusahaan, perbankan, serta pihak-pihak terkait lainnya yang memuat berbagai informasi terkait perkembangan perekonomian, keuangan regional, indikator perbankan, serta proyeksi makroekonomi, sehingga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha dalam perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis.