Indonesia optimistis nilai dagang dengan Vietnam capai 10 miliar dolar AS

id Indonesia Vietnam,Indonesia,Vietnam,nilai perdagangan,nilai perdagangan Indonesia-Vietnam,Dubes Ibnu Hadi

Indonesia optimistis nilai dagang dengan Vietnam capai 10 miliar dolar AS

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi memberi paparan dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA di Wisma ANTARA, Jakarta, Sabtu (19/10/2019). Pada sesi itu, Dubes Ibnu memberi penjelasan mengenai perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Vietnam di bidang sosial, budaya, perdagangan, investasi, dan perundingan batas laut. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi optimistis bahwa nilai perdagangan bilateral RI-Vietnam dapat mencapai 10 miliar dolar AS pada 2020 karena perekonomian di negara beribukota Hanoi itu bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir.

"Tahun ini, total trade (nilai perdagangan, red) Indonesia dan Vietnam mungkin mencapai 9,4 miliar dolar AS sampai 9,5 dolar AS, jadi sudah mendekati 10 miliar dolar AS. Tentunya, saya optimis," kata Dubes Ibnu dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Menurut Ibnu, tren nilai perdagangan Indonesia dan Vietnam menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan antar kedua negara naik 20 persen pada 2018.

"Tahun ini kita harapkan terjadi peningkatan 12 persen sampai 15 persen. Tahun ini juga kemungkinan kita surplus, mudah-mudahan mencapai satu miliar dolar AS, karena tahun lalu surplusnya mencapai 800 juta dolar AS," ujar dia.

Dubes Ibnu menyebutkan bahwa ekspor Indonesia ke Vietnam mencakup sejumlah produk seperti batu bara, otomotif, minyak sawit, kertas, dan bahan baku industri. Selain itu, ada beberapa produk yang dianggap potensial untuk diekspor, misalnya, perhiasan, kosmetik, produk-produk kebersihan, serta beberapa jenis garmen.

"Ekonomi Vietnam sendiri sedang berkembang pesat, karena itu kebutuhan warganya pun meningkat dan macam-macam. Pengeluaran mereka juga meningkat sejalan dengan pendapatan per kapita yang juga naik," jelas dia.

Oleh karena itu, Ibnu mengimbau agar para pengusaha Indonesia jangan meremehkan daya beli masyarakat Vietnam.

"Saya selalu mengimbau jangan meremehkan Vietnam saat ini karena mereka telah tumbuh besar dan banyak OKB (orang kaya baru), mereka mampu membeli barang-barang," tambah Ibnu.