Wali Kota sebut Baubau miliki banyak objek wisata budaya

id Wisata

Wali Kota sebut Baubau miliki banyak objek wisata budaya

Wali Kota Baubau AS Tamrin memberikan sambutan sekaligus melepas peserta karnaval dan tari kolosal yang digelar di Lapangan Lembah Hijau Baubau, Rabu (17/10/2019). Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi ke-478 tahun Baubau dan Hari Ulang Tahun ke-18 Kota Baubau sebagai daerah otonom. (ANTARA/Azis Senong)

"Dari sektor pariwisata, potensi-potensi yang ada di Baubau ini memang bentuk potensi pariwisatanya hampir sempurna," ujar Tamrin.
Baubau (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Dr AS Tamrin menyebutkan daerah itu memiliki banyak objek wisata budaya yang indah untuk dinikmati wisatawan.

"Dari sektor pariwisata, potensi-potensi yang ada di Baubau ini memang bentuk potensi pariwisatanya hampir sempurna," ujar Tamrin, saat memberikan sambutan pada pesona tari kolosal dan pesona tenun karnaval di lapangan Lembah Hijau Baubau, Kamis.

Objek wisata budaya daerah itu, kata dia, selain wisata benteng terluas di dunia dan tempat pelantikan Sultan (Batu Popaua), juga terdapat tiang bendera yang sudah berusia ratusan tahun terbuat dari kayu.

"Jadi banyak, termasuk ada juga ritual-ritual budaya yang di setiap kecamatan masih tetap terpelihara," ujar Wali Kota Baubau dua periode ini.
Baca juga: Hotel Aston segera dibangun di Kota Baubau

Kemudian, tambah Tamrin, budaya kesenian tari, seni suara dan seni keterampilan membuat tenunan sarung yang merupakan warisan leluhur, sampai sekarang masih tetap eksis dilestarikan.

"Ini patuh kita pelihara bukan dari aspek ekonominya, tetapi dari aspek nilai budayanya," ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, untuk wisata bahari dan potensi wisata alam seperti Pantai Lakorapu, Pantai Nirwana, gua Lakasa, dan beberapa gua lainnya juga tak kalah menarik yang sangat indah untuk dinikmati.

"Memang kita jujur keterbatasan fasilitas masih menjadi kekurangan untuk lebih eksis. Namun atas dasar kebersamaan ke depan, akan semakin bisa menemukan jati dirinya dalam mengembangkan pariwisata," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan, dari sisi potensi geografis yang merupakan karunia tuhan, letak Baubau berada pada perlintasan timur dan barat Indonesia.
Baca juga: Sultra menyiapkan anggaran Rp20 miliar bebaskan kawasan wisata Toronipa

Kapal-kapal Pelni yang dari barat ke timur selalu menyinggahi daerah itu, yang pelabuhannya juga aman.

"Insya Allah, Baubau termasuk yang aman, tidak ada gempa, tidak ada puting beliung. Kalau pun ada sedikit-sedikit," katanya.

Ia juga mengatakan, festival pesona kota tua kesultanan Buton merupakan program tahunan yang telah menjadi bagian dari 100 kalender kegiatan Kementerian Pariwisata tahun 2019.

Sementara festival keraton kesultanan Buton sendiri merupakan kegiatan yang telah berlangsung sejak 1992.
 
(Foto/Azis Senong)

Pada kegiatan pesona tari kolosal dan pesona tenun karnaval tersebut, turut hadir dari tim CoE Kementerian Pariwisata, Ngurah Putra, Bupati Bone, anggota Apeksi Komwil VI, Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse.

Selain iitu, Sekda Baubau Roni Muhtar, unsur Forkopimda Baubau, pimpinan instansi vertikal, pejabat lingkup Pemkot Baubau, BUMN, dan BUMD, tokoh masyarakat, agama, pemuda dan tokoh perempuan.

Tari kolosal yang diikuti sebanyak 1.000 orang itu, berjudul tari "Bone Tobungke" (yang menceritakan tentang pertempuran antara La Bolontio dengan La Timba timbanga).

Tarian yang ditampilkan juga membentuk tulisan FKKB (festival keraton kesultanan Buton), PO5 dan lambang Pesona Indonesia.

Sedangkan, dalam karnaval budaya diikuti sebanyak 137 peserta yang terdiri dari organisasi perangkat daerah Pemkot Baubau, instansi vertikal, BUMN, BUMD, kerukunan paguyuban, SMA, SMP, SD dan Gugus.