Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah akan fokus menjaga konsumsi domestik karena sektor ini mampu menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dibandingkan negara lain di tengah perlambatan ekonomi global.
"Selama domestik demand masih cukup kuat, mungkin kita bisa menetralisir," kata Sri Mulyani usai menghadiri pelantikan anggota BPK RI di Gedung Mahkamah Agung di Jakarta, Kamis.
Untuk itu, lanjut Sri Mulyani, pemerintah akan menjaga agar permintaan dari dalam negeri tidak tertekan mencermati situasi ekonomi global.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat konsumsi rumah tangga berkontribusi besar bagi produk domestik bruto (PDB) sebesar 56 persen.
Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru kembali merevisi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 yang turun 0,2 persen menjadi 3 persen.
Menurut IMF, perang dagang, dan ketegangan geopolitik ditengarai menjadi pemicu melambatnya ekonomi global.
Baca juga: Perbankan lebih selektif salurkan kredit akibat tekanan ekonomi global
Menyikapi laporan itu, Sri Mulyani menilai bahwa IMF sudah melihat risiko yang sudah terjadi dan menimpa negara berkembang dan negara maju.
"Jadi kita harus waspada dari sisi kondisi eksternal kita, ekspor kita masih hadapi tekanan, dan itu juga pasti akan mempengaruhi pertumbuhan," kata Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi tetap berada pada kisaran lima persen. Sedangkan negara lain, menurut Sri Mulyani, mengalami penurunan ekonomi yang cukup tajam, seperti India yang diperkirakan tumbuh 7,3 persen menjadi 6,1 persen.
Begitu juga China yang pertumbuhan ekonominya turun tajam dan berada pada kisaran 6,1 persen dan tahun depan diperkirakan berada di bawah 6 persen.
Baca juga: OECD perkirakan pelambatan lebih lanjut ekonomi global 2019 dan 2020
Berita Terkait
Menkeu sebut realisasi anggaran pemilu 2024 capai Rp23,1 triliun
Senin, 25 Maret 2024 13:25 Wib
Sri Mulyani jawab isu mundur dari Kabinet Jokowi
Jumat, 19 Januari 2024 12:02 Wib
Menkeu: Modal asing masuk Rp60,67 triliun
Sabtu, 16 Desember 2023 5:53 Wib
Menkeu optimistis penerimaan pajak capai target Rp1.818 triliun
Jumat, 24 November 2023 16:35 Wib
Sri Mulyani sebut pendapatkan pajak capai Rp1.387,78 triliun hingga September 2023
Kamis, 26 Oktober 2023 12:52 Wib
Kompleks IKN mulai terlihat secara fisik
Jumat, 22 September 2023 11:18 Wib
Menkeu: Daerah berprestasi akan diberi insentif Rp3 triiiun
Selasa, 11 Juli 2023 5:31 Wib
Menkeu proyeksikan ekonomi RI semester II tumbuh 5,3 persen
Senin, 10 Juli 2023 19:44 Wib