Riyadh (ANTARA) - Raja dan putera mahkota Arab Saudi telah menyetujui penempatan pasukan dan peralatan tambahan dari militer Amerika Serikat, demikian dilaporkan kantor berita SPA, Sabtu (12/10).
Persetujuan itu terungkap setelah sarana-sarana minyak kerajaan tersebut mengalami serangan pada September.
AS telah mengumumkan akan menempatkan sekitar 3.000 personel pasukan ke negara Teluk itu, termasuk skuadron tempur, sayap ekspedisi udara serta personel pertahanan udara.
Pengumuman AS itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat dengan musuh bebuyutan Saudi, Iran.
Baca juga: Saudi tegaskan rudal Iran yang serang fasilitas minyak Saudi
Presiden Donald Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa Saudi sudah setuju untuk membayar keberadaan militer AS tersebut.
Laporan SPA menyebutkan keberadaan militer AS tersebut hanya dimungkinkan dalam kerangka "hubungan bersejarah dan kemitraan yang sudah terjalin dengan baik" antara kedua negara.
Baca juga: Rusia siap bantu Arab Saudi dengan senjata anti-rudal S-300 dan S-400
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib