Generasi milenial mulia minati batik asli Lebak

id batik,lebak

Generasi milenial mulia minati batik asli Lebak

Seorang remaja putri tengah membeli batik Lebak di Kampung Batik Chanting Pradana Lebak. Permintaan batik untuk kalangan muda dinilai cenderung meningkat. (istimewa)

Para pengunjung kaum muda setiap hari ramai ke Kampung Batik Lebak di Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak
Lebak (ANTARA) - Generasi milenial atau kalangan kaum muda mulai minati kerajinan batik Lebak yang diproduksi secara lokal karena dianggap mengangkat kebanggaan sebagai produksi lokal.

"Para pengunjung kaum muda setiap hari ramai ke Kampung Batik Lebak di Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak," kata seorang perajin Batik Chanting Pradana, Umsaroh, di Lebak, Minggu.

Menurut Umsaroh, dahulu biasanya pencinta batik Lebak bukan hanya kalangan konsumen orang tua dan pegawai negeri sipil (PNS).

Namun pada saat ini, ujar dia, telah banyak kalangan muda mulai melirik untuk membeli batik Lebak.

Bahkan, lanjutnya, di antaranya juga terdapat perancang desainer dari Jakarta.

Selain itu, ia juga berpendapat bahwa produksi batik Lebak memiliki keunggulan dan berbeda dengan batik lainnya di Tanah Air.

Keunggulan batik Lebak itu antara lain adalah memiliki 12 corak dan motif yang menggambar kehidupan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak.

Ke-12 warna dan motif itu antara lain Motif Seren Taun, Motif Sawarna, Motif Gula Sakojor, Motif Pare Sapocong, Motif Kahirupan Baduy, Motif Leuit Sijimat, Motif Rangkasbitung, Motif Caruluk Saruntuy, Motif Lebak Bertauhid, Motif Angklung Buhun, Motif Kalimaya dan Motif Sadulur.

"Semua batik itu masing-masing memiliki makna dan filosofi kehidupan warga Badui," katanya.

Ia mengatakan, dirinya saat ini melayani permintaan pesanan dari kalangan muda yang biasanya akan digunakan baik untuk acara undangan resmi maupun pakaian sehari-hari.

Tingginya permintaan generasi milenial itu antara lain karena optimalnya promosi yang dilakukan pemerintah daerah maupun pengusaha dan perajin batik. "Kami berterima kasih kepada pemerintah dan Kadin yang membantu mempromosikan batik Lebak itu," katanya.

Seorang remaja putri warga Kabupaten Lebak, Weliandari mengatakan, dirinya sangat tertarik menggunakan mode batik Lebak karena motif dan warnanya cukup tradisional,seperti gambar leuit atau gudang padi warga Badui.

Selain itu, ujar dia, juga karena warna dan motif batik tersebut sangat indah dan bervariasi.

"Kami hari ini membeli tiga potong batik Lebak seharga Rp500 ribu untuk digunakan pakaian undangan dan resmi," katanya.