Australia gelontorkan 3 juta dolar untuk riset ganja

id Ganja untuk medis,Australia sediakan dana riset,Ganja

Australia gelontorkan 3 juta dolar untuk riset ganja

Dokumen foto kemasan ganja untuk kebutuhan medis. (intcannabiscorp.com)

Melbourne (ANTARA) - Australia  menyediakan dana senilai 3 juta dolar Australia untuk riset penggunaan ganja untuk kebutuhan medis.

Riset itu dimaksudkan untuk membantu pasien-pasien yang menderita kanker, kata menteri kesehatannya pada Minggu, sementara kebutuhan akan produk-produk ganja medis berkembang pesat.

Sekalipun penggunaannya legal di sebagian besar Australia, produk-produk seperti itu diizinkan hanya diberikan kepada pasien-pasien dengan resep dari dokter dan izin diperlukan untuk mengembangkan dan membuat ganja untuk medis.
Baca juga: Thailand berencana bagikan 10 ribu botol minyak ganja kepada pasien


Pada Minggu, Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan akses telah diberikan kepada lebih 11.000 pasien, dengan sebagian besar persetujuan dikeluarkan tahun ini.

"Jumlah kajian klinis yang didesain dengan baik mengenai ganja untuk medis masih terbatas dan kami perlu meningkatkan dasar bukti buat mendukung profesional medis," kata dalam pernyataan kementerian itu.

Data kementerian kesehatan menunjukkan 78 perusahaan sekarang memegang izin untuk mengembangkan ganja untuk medis, dari satu izin pada Maret 2017.

Baca juga: Di Australia, Canberra jadi kota pertama legalkan ganja

Hunt berbicara saat acara jalan sehat untuk pengumpulan dana yang dipimpin oleh Olivia Newton-John, penyanyi dan artis Australia kelahiran Inggris yang mendorong penggunaan ganja untuk medis setelah didiagnosa terkena kanker.

"Saya pendukung kuatnya, untuk kesehatan umum, untuk rasa nyeri, untuk tidur, untuk rasa cemas," ujar Newton-John kepada Nine News TV pekan lalu. "Saya sungguh yakin ini penting dalam perjalanan saya."

Pengalaman dan usaha Newton-John telah membantu menyibak manfaat dari penggunaan ganja bagi medis, kata Hunt, dengan menambahkan pemerintah akan bekerja menjamin akses bagi para pasien Australia.

"Tapi hanya dengan resep yang diberikan orang yang berprofesi di bidang kesehatan," tambahnya.

Baca juga: BNN: Indonesia tak pernah pakai ganja untuk pengobatan

Sumber: Reuters