Pemkab Trenggalek perkuat pemberdayaan sektor ekonomi perempuan

id pemberdayaan perempuan trenggalek, bupati trenggalek, nur arifin,perempuan trenggalek,GDP Trenggalek,ekonomi trenggalek

Pemkab Trenggalek perkuat pemberdayaan sektor ekonomi perempuan

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin didampingi istri, Novita Hardini, menyampaikan komitmennya tentang penguatan program pemberdayaan perempuan di Trenggalek. (ANTARA/Humas Trenggalek)

"Paling tidak saya mulai tahun ini akan menjadi piloting program pemberdayaan perempuan, yang berbasis perempuan di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.
Trenggalek (ANTARA) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyatakan komitmen pemerintahannya di akhir periode ini untuk memperkuat semua lini program pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor perekonomian, demi mendongkrak pertumbuhan gross domestic product atau GDP.

"Ya, kami sedang konsolidasi dengan pemangku kepentingan terkait. Yang jelas tiga bulan lagi kami harus menyampaikan laporan evaluasi kepada Pemerintah Amerika Serikat, dalam hal ini bekerja sama dengan para pedonor seperti USAID dan yang lainnya," kata Bupati Nur Arifin di Trenggalek, Sabtu.
Baca juga: Perempuan Mandiri Secara Ekonomi Kurangi Kemiskinan

Dikatakan, kebijakan itu mengerucut sepulang Bupati Nur Arifin dari kegiatan Womens Global Development and Prosperity (WGDP) di Amerika Serikat selama akhir September.

Menurutnya, kegiatan WGDP serius dalam isu pemberdayaan perempuan, persamaan gender.

Kesimpulannya, bila perempuan ikut terlibat dalam pertumbuhan ekonomi, maka GDP juga akan tumbuh pesat.

"Paling tidak saya mulai tahun ini akan menjadi piloting program pemberdayaan perempuan, yang berbasis perempuan di Kabupaten Trenggalek," ujarnya.

Hasil dari persiapan dan penguatan dalam hal pemberdayaan perempuan di daerahnya itu selanjutnya akan dilaporkan Arifin ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, pemangku kepentingan terkait maupun ke Konsulat Jenderal USA di Surabaya.
Baca juga: Perempuan Berperan Penting Membangun Ekonomi

Kata dia, ekonomi di Trenggalek sekarang ini di draf hanya 50 persen populasi. Artinya hanya laki-laki yang "dominan" mewarnai ekonomi Trenggalek.

"Coba bayangkan bila perempuan juga ikut terlibat dalam pertumbuhan ekonomi, maka pertumbuhan GDP itu juga akan tumbuh pesat," ujar Arifin.

Karena secara survei, lanjut dia, perempuan itu kalau dapat penghasilan itu diinvestasikan untuk keluarga, kembalinya pasti banyak untuk anaknya, dan keluarganya.

Nanti harapannya kalau perempuan punya penghasilan sendiri dan ekonominya bagus, nanti bisa mencukupi gizi anaknya, pendidikan dan yang lainnya. Jadi nanti tidak ada lagi kasus kekerdilan dan anak putus sekolah.

"Jadi investasi perempuan itu tidak hanya spektrum ekonomi, namun juga sosial. Kami ingin membuat 'women impowerment fun', jadi ada dana khusus untuk perempuan," katanya.