40 pegiat yang protes penebangan pohon untuk metro baru ditahan polisi India

id Penebangan pohon di Mumbai,Polisi tahan pengunjuk rasa

40 pegiat yang protes penebangan pohon untuk metro baru ditahan polisi India

Petugas polisi menahan demonstran saat aksi protes menuntut Mumbai Metro Rail Corp Ltd (MMRCL) tidak menebang pepohonan untuk membangun depot lokomotif kereta untuk jalur subway yang akan dibangun, di Mumbai, India, Sabtu (5/10/2019). REUTERS/Prashant Waydande/hp/djo (REUTERS/PRASHANT WAYDANDE)

Mumbai (ANTARA) - Polisi India menahan 40 pengunjuk rasa yang menuntut Mumbai Metro Rail Corp Ltd (MMRCL) agar tidak menebang 2.700 pohon untuk membangun tempat parkir kereta bagi jalur kereta bawah tanah yang akan datang, kata seorang juru bicara kepolisian Mumbai pada Sabtu.

Lebih 400 orang berkumpul pada Jumat malam (4/10) dan berusaha memeluk pohon-pohon, yang terletak di daerah pinggiran Aarey Colony, dalam usaha menghentikan para petugas menebang pohon-pohon. Polisi akhirnya memaksa para pemerotes dari lokasi dan menutup jalan masuk guna mencegah arus orang masuk lagi, kata para pegiat.

Baca juga: Enam gajah mati setelah jatuh ke air terjun di Thailand

"Mereka telah didakwa merintangi kegiatan seorang pegawai pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dan berkumpul tanpa izin. Sekitar 200 personel kepolisian dikerahkan ke lokasi," kata Pranaya Ashok, seorang juru bicara Kepolisian Mumbai, kepada Reuters.

Pada Jumat Pengadilan Tinggi Bombay telah menolak semua petisi yang menentang penebangan pohon-pohon, memuluskan jalan bagi pihak berwenang membangun sebuah tempat parkir bagi kereta guna mengurangi kemacetan lalulintas di salah satu kota paling terpadat penduduknya di dunia itu.

Ashwini Bhide, salah seorang pejabat MMRCL, menuding para pemerotes berusaha melanggar hukum.

"Jika Anda kalah di pengadilan, lebih baik menerima dengan rasa hormat daripada turun ke jalan," kata Bhide dalam cuitannya.

MMRCL mengatakan pada masa lalu tak ada lokasi yang cocok untuk tempat parkir kereta, dan pihak berwenang menekankan bahwa Lajur 3, yang dimulai dibuka pada Desember 2021, akan mengurangi polusi di Mumbai daripada keberadaan sejumlah pohon.

Yash Marwah, anggota Aarey Conservation Group, mengatakan mereka yang menentang penebangan pohon mempertimbangkan akan mengambil langkah hukum lain. Kelompok tersebut berada di barisan depan dalam aksi unjuk rasa.

Para pecinta lingkungan hidup, politisi, bintang Bollywood dan pemimpin bisnis telah menentang penebangan pohon di salah satu ruang hijau terakhir di kota itu, mengatakan menghancurkan pelindung hijau dapat menimbulkan polusi.

Sumber: Reuters