TNI bagikan pakaian batik kepada warga Papua

id hari batik nasional,tni, nduga,Papua

TNI bagikan pakaian batik kepada warga Papua

Personel Yonif Raider 321/13/1 Kostrad membagikan sebanyak 200 lembar pakaian batik kepada warga di Kampung Yerusalem, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu (2/10) (ANTARA /HO-Pertamina)

Jayapura (ANTARA) - Pajurit TNI dari Yonif Raider 321/13/1 Kostrad membagikan sebanyak 200 lembar pakaian batik kepada warga di Kampung Yerusalem, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, Rabu.

"Guna merayakan Hari Batik Nasional, kami membagikan pakaian atau baju batik kepada warga di Nduga," kata Letda CHB Elgio Inmas Jefrisany, salah satu komandan pos yang bertugas di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua ketika dihubungi dari Kota Jayapura.

Menurut dia, Hari Batik Nasional dirayakan tiap 2 Oktober sebagaimana ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO.

"Hari ini kan 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional dimana beragam lapisan masyarakat dari pejabat pemerintah, BUMN, swasta dan pelajar disarankan untuk memakai batik yang bertujuan untuk meningkatkan martabat bangsa, menumbuhkan kebanggaan, kecintaan masyarakat terhadap kebudayaan Indonesia," katanya.

Sehingga sebagai pendorong untuk terus mengembangkan batik nasional, kata dia, tidak terkecuali di Kampung Yerusalem Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Satgas Yonif Raider 321/13/1 Kostrad mengajak masyarakat untuk merayakan Hari Batik Nasional.

"Dengan cara membagi-bagikan baju batik sebanyak 200 lembar kepada masyarakat dewasa pria, wanita dan anak-anak yang berasal dari swadaya satuan dan anggota satgas," katanya.

Pada momentum itu, kata dia, personel Yonif Raider 321/13/1 Kostrad, juga menjelaskan sedikit asal muasal pembuatan batik itu sendiri.

"Kami juga menjelaskan soal asal usul batik nasional kepada warga Nduga, dengan harapan mereka bisa tahu dari mana batik tersebut," katanya.

Dia menambahkan, masyarakat sangat senang, bahagia dan mengucapkan terima kasih atas apa yang anggota satgas lakukan.

"Karena mereka sekarang bisa merasakan dapat memakai batik sama seperti saudara-saudara lainnya di seluruh Indonesia," katanya.