Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Polisi Air dan Udara Polda Lampung Kombes Pol Usman HP mengatakan kapal milik Malaysia yang berlayar di perairan Indonesia telah rusak sejak berada di perairan Belitung.
"Kapal mereka rusak setelah diterjang badai dan gelombang sehingga mesin tidak bisa hidup," katanya di Bandarlampung, Rabu.
Dia melanjutkan, saat kapal tersebut mengalami kerusakan di tengah laut, kemudian ada sebuah kapal MV CTP Fortune yang sedang berlayar dari arah Tanjung Priok menuju Sumatera Utara. Para ABK kapal melihat, kemudian mendatangi kapal yang rusak dan mencoba memperbaikinya.
"Namun tidak bisa diperbaiki sehingga dua WNA Italia atas nama Spalleti Massimo dan Guedetti Roberto dibawa naik ke kapal menuju Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara," kata dia.
Dia menambahkan, kedua WNA sebelum diserahkan ke Kantor Imigrasi sempat diinterogasi oleh Airud Pelabuhan Belawan. Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku berlayar dalam rangka liburan ke Bali melalui Batam.
"Setelah itu diserahkan ke Kantor Imigrasi Belawan," kata dia lagi.
Baca juga: Kapal tanpa awak yang terapung milik Malaysia dan dikemudikan orang Italia
Sebuah kapal tanpa awak ditemukan di perairan Kuala Penet, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Kapal tersebut hingga saat ini masih berada di pinggir tepi pantai Desa Margasari dan masih dipasang garis polisi.
Penemuan kapal tanpa awak itu terjadi pada Jumat siang tanggal 6 September 2019 sekitar pukul 12.00 WIB. Kapal tanpa awak itu pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan Kuala Penet bernama Ali saat sedang mencari ikan di laut Luar Sungai Burung.
Kapal itu diketahui milik negara Malaysia dan di nahkodai oleh dia orang WNA Italia.
Baca juga: Ini kronologis penemuan kapal tanpa awak di perairan Lamtim
Baca juga: Polisi temukan bendera Italia dan Malaysia di kapal tanpa awak
Dua warga Italia diselematkan kapal yang sedang berlayar di perairan Belitung
Direktur Polisi Air dan Udara Polda Lampung Kombes Pol Usman HP. (Antaralampung.com/Damiri)
