Islamabad (ANTARA) - Presiden Azad Jammu dan Kashmir Sardar Masood Khan, Sabtu (21/9), telah mengeluhkan pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengenai Kashmir dan mengatakan, "Ia berusaha mempertahankan keseimbangan palsu antara Pakistan dan India."
Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Khan --yang berbicara dalam satu acara di Universitas Pertahanan Nasional Islamabad-- mengatakan, "Sekretaris Jenderal PBB berusaha memelihara keseimbangan palsu antara Pakistan dan India melalui pernyataannya yang sangat hati-hati mengenai pencaplokan Kashmir yang diduduki oleh India."
Pernyataan presiden Kashmir-Pakistan tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah pemimpin PBB itu pada Rabu (18/9) mengatakan, "Saya menyampaikan pendapat jelas bahwa hak asasi manusia harus sepenuhnya dihormati di wilayah tersebut."
Selama taklimat di luar Sidang Majelis Umum ke-74 PBB di New York, Sekretaris Jenderal PBB itu ditanya bagaimana ia akan mengeluarkan pernyataan dan "bertindak untuk menyelesaikan krisis (Kashmir) ini".
Namun, Khan mengatakan rakyat di wilayah sengketa Jammu dan Kashmir telah terputus dari belahan lain dunia sejak 5 Agustus, akibat larangan orang keluar rumah dan blokade media, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu.
Dari 1954 sampai 5 Agustus 2019, Jammu dan Kashmir menikmati status khusus berdasarkan undang-undang dasar India, yang mengizinkannya melaksanakan hukumnya sendiri. Ketentuan tersebut juga melindungi hukum kewarganegaraan wilayah itu, yang melarang orang luar tinggal dan memiliki tanah di wilayah tersebut.
India dan Pakistan, keduanya, menguasai beberapa bagian Kashmir dan mengklaim seluruh wilayah itu. China juga menguasai sebagian wilayah sengketa tersebut, tapi India dan Pakistan lah yang telah dua kali terlibat perang gara-gara Kashmir.
Sumber: Anadolu Agency
Berita Terkait
Israel diguncang demo besar anti usulan Netanyahu
Senin, 27 Maret 2023 9:45 Wib
Jenderal AS sebut ISIS lebih kuat di Afghanistan
Jumat, 24 Maret 2023 13:32 Wib
UNHCR ingatkan para pengungsi Rohingya di Aceh agar tidak kabur
Kamis, 23 Maret 2023 17:34 Wib
Brompton dan CHPT3 kembali berkolaborasi rilis sepeda edisi ke-4
Kamis, 23 Maret 2023 13:07 Wib
RUU asal-usul COVID-19 sebagai serangan AS terhadap China
Rabu, 22 Maret 2023 5:35 Wib
Dai Dompet Dhuafa lepas 24 Dai Ambassador ke 14 negara selama bulan Ramadan
Selasa, 21 Maret 2023 20:04 Wib