Bandarlampung (ANTARA) - Peserta Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) asal Kalimantan tetap bersemangat mengikuti perhelatan seni nasional yang diikuti oleh siswa-siswi terpilih dari 34 provinsi di Bandarlampung, Provinsi Lampung, meski tengah dilanda bencana kabut asap beberapa hari belakangan.
"Saya tetap ikut serta dalam FLS2N di Bandarlampung meskipun banyak kendala terjadi saat pemberangkatan rombongan peserta dari Kalimantan menuju Bandarlampung akibat adanya kabut asap," ujar Fabiola, peserta gitar solo asal Kalimantan, saat ditemui di Hotel Emersia, Bandarlampung, Rabu.
Menurut Fabiola, keberangkatan rombongan peserta dari Kalimantan seharusnya telah dilakukan sejak hari Senin (16/9), karena cuaca buruk dan adanya bencana kabut asap sehingga penerbangan terpaksa ditunda hingga hari Selasa (17/9) pagi.
"Meskipun sempat tertunda, saya dan seorang peserta lain mencari jalan keluar, agar kami dapat berangkat tepat waktu dan tidak mengganggu jalannya kegiatan FLS2N dengan cara mengalihkan penerbangan ke maskapai lain," katanya.
Menurut Fabiola, dirinya bersama dengan seorang peserta lain memberanikan diri berangkat ke Bandarlampung terlebih dahulu terpisah dari rombongan peserta lain, dengan cara menempuh rute perjalanan yang sedikit lebih lama dari rute biasanya untuk menghindari bencana kabut asap.
Hal yang sama juga dikatakan Kaleb, salah seorang peserta lain yang ikut serta berangkat lebih awal dari Kalimantan ke Bandarlampung.
"Kami berdua menempuh rute yang sedikit lebih jauh dari rute normal untuk menghindari kabut asap, dan kami harus transit pesawat hingga tiga kali untuk sampai Bandarlampung," ujar Kaleb, peserta solo song asal Kalimantan.
Menurutnya, bila keberangkatan ditunda hingga Selasa pagi, dirinya akan terlambat menghadiri lomba yang dilaksanakan pada hari yang sama meskipun telah mendapatkan dispensasi dari pihak panitia.
"Untuk mengantisipasi adanya keterlambatan, kami mencoba berangkat lebih awal, bila tidak berangkat terlebih dahulu mungkin kami akan terlambat menghadiri lomba meskipun ada dispensasi, namun kami tidak mau menghambat jalannya lomba," ujarnya pula.
Menurutnya, dirinya bersemangat mengikuti kegiatan FLS2N, selain karena ingin menorehkan prestasi bagi provinsinya, juga karena adanya rasa penasaran untuk mengenal Provinsi Lampung.
"Sangat penasaran sekali tentang Lampung sebab ini yang pertama kali, akan tetapi mengharumkan nama provinsi kami dengan torehan prestasi tetap menjadi tujuan utama kami," katanya pula.
Semangat peserta asal Kalimantan hadiri FLS2N di tengah bencana kabut asap
"Meskipun sempat tertunda, saya dan seorang peserta lain mencari jalan keluar, agar kami dapat berangkat tepat waktu dan tidak mengganggu jalannya kegiatan FLS2N dengan cara mengalihkan penerbangan ke maskapai lain," katanya.