Bupati Waykanan ajak perangi kanker sejak dini

id Waykanan, bupati waykanan adipati, adipati, bupati, kangker serviks, kangker payudara, emir

Bupati Waykanan ajak perangi kanker sejak dini

Bupati Waykanan, Raden Adipati Surya (Foto : Antaralampung / Emir F Saputra)

Kegiatan ini dilakukan sebaiknya di kecamatan, kelurahan, puskesmas, rumah sakit dan lainnya. Yang pasti ibu-ibu harus datang karena pengetahuan ini sangat perlu dimengerti oleh masyakarat, katanya
Waykanan (ANTARA) - Bupati Waykanan, Provinsi Lampung, Raden Adipati Surya, mengajak seluruh para ibu PKK dan Dharmawanita Persatuan Waykanan untuk bisa memberikan sosialisasi bahaya penyakit kanker yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. 

“Ibu-ibu bisa menyosialisiasikan kepada masyarakat  tentang bahaya penyakit kanker, untuk bisa mengurangi resiko kematian akibat penyakit tersebut. Ayo kita mulai dari sekarang harus gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat khususnya ibu-ibu,” Bupati di Blambangan Umpu, Selasa. 

Menurutnya, berdasarkan angka kejadian, penyakit kanker terbanyak di Indonesia khusus untuk kaum perempuan menduduki peringkat teratas adalah kanker leher rahim dan kanker payudara. Bahkan berdasarkan data riset kesehatan dasar (riiskesdas) angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara, yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.

Upaya sosialisasi penanganan kanker sejak dini tidak bersifat instan namun sudah dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini harus dimulai sejak dini, agar masyarakat Waykanan bisa tertolong dengan adanya kegiatan sosialisasi ini. 

“Kegiatan ini dilakukan sebaiknya di kecamatan, kelurahan, puskesmas, rumah sakit dan lainnya. Yang pasti ibu-ibu harus datang karena pengetahuan ini sangat perlu dimengerti oleh masyakarat,” katanya.

Ketua TP PKK Waykanan, Dessy Afrianti Adipati mengatakan, masyarakat harus melakukan pendektesian dini kanker leher rahim yang hampir rata-rata menyerang wanita usia 30-50 tahun, dengan menggunakan metode pemeriksaan IVA dan papsmear, sedangkan untuk pemeriksaan payudara menggunakan metoda pemeriksaan payudara klinis (sadanis).

“Sosialisasi pencegahan kanker sedini mungkin harus segera dilakukan, bahkan kalau bisa setiap kegiatan diberikan pengetahuan minimal 10 menit tentang bahaya kanker leher rahim dan payudara,” katanya

Dessy menjelaskan, kegiatan sosialisasi ini juga dilakukan di sekolah melalui Penanganan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP), seperti pembentukan kelompok peduli kanker, penyuluhan kanker untuk siswa hingga pembinaan kantin sekolah.