PWI-IJTI sesalkan mahasiswa intimidasi wartawan Sorong

id Sorong

PWI-IJTI sesalkan mahasiswa intimidasi wartawan Sorong

Ketua PWI Sorong Raya dan IJTI Papua Barat saat memberikan keterangan pers (Foto Antara Papua Barat/ Ernes)

Sorong (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sorong Raya dan Ikatan JurnalisTelevisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Papua Barat menyayangkan oknum mahasiswa anggota GMNI yang diduga melakukan intimidasi terhadap wartawan saat meliput aksi demo menuntut perbaikan jalan di kantor Balai Jalan Nasional Sorong, Senin.

Ketua PWI Sorong Raya Lexi Sitanala menyayangkan pernyataan oknum mahasiswa anggota GMNI yang dianggap melecehkan profesi Wartawan.

Menurut dia, berdasarkan laporan dari anggota PWI bahwa sekitar pukul 11.30 WIT saat sejumlah wartawan meliput aksi unjuk rasa oleh GMNI di kantor Balai Jalan terjadi tindakan tidak terpuji oknum mahasiswa kepada sejumlah wartawan.

Usai pembacaan tuntutan dari mahasiswa tersebut, kemudian mahasiswa meneriaki wartawan untuk wawancara dengan nada paksaan. Padahal aspirasi atau tuntutan yang disampaikan mahasiswa sudah direkam dan data sudah lengkap tak perlu diwawancara.

"Bahkan beberapa oknum mahasiswa mengatakan wartawan sudah dibayar jadi tidak mau wawancara," ujarnya.

Lexi meminta GMNI Sorong memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan oknum mahasiswa tersebut sebab telah melecehkan profesi jurnalis.

Ketua Ikatan JurnalisTelevisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Papua Barat, Chanry Andrew Suripaty juga menyayangkan pernyataan oknum mahasiswa GMNI tersebut karena sudah melecehkan profesi jurnalis.

Dia mengatakan, jurnalis Sorong Raya telah melakukan tugas sesuai kode etik profesi dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada oknum wartawan yang bandel tetapi itu pribadi oknum bukan profesi.

Chanry meminta GMNI Sorong melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan oknum mahasiswa tersebut sebab telah melecehkan profesi jurnalis.

Ia menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak kekerasan yang menimpa wartawan di Sorong Raya seakan-akan ada upaya untuk menjatuhkan profesi jurnalis.

Dia meminta pula agar seluruh wartawan Sorong Raya terlebih anggota PWI dan IJTI untuk bersatu dan melakukan tugas dengan baik dan profesional.