Bank Mandiri menargetkan 25 ribu agen digital perdesaan

id Bank mandiri,agen digital,pelaku umkm

Bank Mandiri menargetkan 25 ribu agen digital perdesaan

Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang (kiri) dan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas (kedua kiri) berbincang dengan pelaku UMKM binaan Bank Mandiri yang menjadi peserta program edukasi marketing produk jasa wisata secara daring di kawasan Desa Adat Kutuh, Badung, Bali, Kamis (12/9/2019). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pd. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Hingga saat ini sudah ada sekitar 14.000 agen digital Bank Mandiri di Tanah Air.
Denpasar (ANTARA) - Bank Mandiri menargetkan 25.000 agen digital yang melibatkan usaha kecil di seluruh Indonesia untuk mendorong perekonomian masyarakat, khususnya di daerah perdesaan.

"Kami lebih mengoptimalkan peran warung di desa sebagai agen digital bank," kata Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Badung, Bali, Jumat.

Hingga saat ini, lanjut dia, sudah ada sekitar 14.000 agen digital Bank Mandiri di Tanah Air.

Agen tersebut, kata dia, dapat melayani transaksi seperti di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) termasuk pembayaran tagihan dan transfer.

Dengan begitu, peran ATM bisa digantikan melalui agen digital karena fasilitas ATM memerlukan biaya tidak sedikit.

Keuntungan dalam bentuk pendapatan, lanjut dia, tidak hanya dirasakan oleh bank semata, tetapi juga masyarakat karena hasil dibagi dua antara masyarakat atau agen digital dan bank.

Ia optimistis target 25.000 agen digital Bank Mandiri bisa terealisasi, mengingat jumlah nasabah UMKM bank dengan simbol pita emas itu mencapai sekitar satu juta nasabah.

"Jadi 25.000 itu masih kecil, tinggal kami pilih nasabah dari satu juta itu mana yang profilnya yang cocok menjadi agen bank," katanya.

Donsuwan mengatakan Bank Mandiri memiliki alat kontrol untuk mendeteksi rekam jejak nasabah UMKM.

Untuk mempercepat target tersebut, bank BUMN itu gencar mengadakan sosialisasi agen digital kepada pelaku UMKM, salah satunya di Desa Kutuh, Kabupaten Badung, Bali.

Pemilihan desa di ujung Bali Selatan itu tidak sembarangan karena desa yang sebelumnya tidak begitu dikenal karena daerah yang kering, kini menjelma menjadi tujuan wisata.

Daya tarik yang dikembangkan salah satunya wisata minat khusus olahraga paralayang dengan didukung tofografi wilayah berbukit dengan pemandangan laut Samudera Hindia.

Potensi tersebut dinilai sebagai peluang bagi Bank Mandiri untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui agen digital.

"Fee menjadi tambahan pendapatan. Tim Mandiri akan melihat sekitar desa adat apakah ada restoran atau pedagang merchandise yang dapat kami angkat jadi agen mitra bank," katanya.