Anggaran Pilwakot Bandarlampung belum jelas

id KPU Bandarlampung,Anggaran Pilwakot Bandarlampung,Antara.lampungnews.com

Anggaran Pilwakot Bandarlampung belum jelas

Ketua KPU Bandarlampung Fauzi Heri saat menjawab pers, Kamis (12/9/2019) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Pemkot Bandarlampung masih belum menemui titik temu terkait anggaran pemilihan wali kota (pilwakot) yang akan diselenggarakan pada 2020.

"Seperti yang diminta oleh Pemkot Bandarlampung terkait efisiensi anggaran hari ini, kami sudah ajukan kembali namun belum ada titik temu," kata Ketua KPU Bandarlampung Fauzi Heri, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan, sesuai keinginan Pemkot Bandarlampung bahwa pihaknya Kamis ini  mengajukan kembali anggaran yang sudah diminimalisir sebesar Rp41 miliar darj sebelumnya Rp46 miliar.

Namun, lanjut dia, dari rapat yang dilaksanakan bersama Pemkot Bandarlampung, mereka hanya menganggarkan Rp35 miliar di APBD 2020 dan Rp1 miliar rupiah di APBD perubahan 2019 lalu sehingga semuanya berjumlah Rp36 miliar rupiah untuk pelaksanaan pilwakot.

"Tentunya kita akan cari cara agar semuanya dapat titik temu. Kita pun optimis bahwa akan anggaran yang diajukannya ini akan menemui titik terang," kata dia.

Fauzi mengatakan bahwa pihaknya akan merasionalisasikan kembali anggaran pilwakot dengan melihat faktor efisiensi dan efektif yang harus beriringan, sebab dilihat dari pemilu serentak 2019 lalu tingkat partisipasi pemilih mencapai 88,5 persen dengan jumlah TPS 2.777.

"Dengan dan Rp46 miliar kami mengusulkan TPS nanti sebanyak 2000 namun karena ada efisiensi, kami usulkan 1400 TPS dan apabila memang anggaran yang disediakan Rp35 miliar tentunya akan ada pengurangan TPS lagi," katanya.

Menurutnya, dengan adanya pengurangan anggaran yang ditakutkan akan berpengaruh pada tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih karena dengan banyak TPS akan semakin memudahkan dan mendekatkan masyarakat untuk datang ke tempat pemilihan begitupun sebaliknya.

"Intinya berkurangnya anggaran akan berpengaruh pada jumlah TPS-nya karena yang paling besar anggarannya ada di pelaksanaan di hari H. Kita tetap melihat data sebab 2015 dengan 1.300 partisipasi mencapai 66 persen dan dengan 2.777 TPS kemarin capaiannya hingga 88,5 persen.