Habibienomic warisan penting buat bangsa Indonesia

id habibie wafat,Habibienomic ,Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis

Habibienomic warisan penting buat bangsa Indonesia

BJ Habibie saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada Mei 2019. (ANTARA/Hanni Sofia)

Habibienomic yang pernah ditawarkan sebagai konsep pemikiran almarhum B.J Habibie adalah sebuah aliran ekonomi yang mengedepankan peningkatan nilai tambah ekonomi berbasis teknologi. Pemikiran ini sebetulnya pernah ditawarkan pada awal tahun 1990-an.
Jakarta (ANTARA) - Wafatnya Presiden RI ketiga B.J Habibie pada 11 September 2019 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta menjadikan konsep Habibienomic sebagai warisan penting untuk bangsa Indonesia.

Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (Akses) Suroto di Jakarta, Rabu malam, mengatakan konsep Habibienomic menjadi warisan dari putra terbaik bangsa yang memiliki pemikiran asli (genuine) dan tajam dari BJ Habibie.

“Habibienomic yang pernah ditawarkan sebagai konsep pemikiran almarhum B.J Habibie adalah sebuah aliran ekonomi yang mengedepankan peningkatan nilai tambah ekonomi berbasis teknologi. Pemikiran ini sebetulnya pernah ditawarkan pada awal tahun 1990-an,” katanya.


Habibienomic sebetulnya sebuah aliran pemikiran yang penting dan relevan untuk diterapkan saat ini dan juga mendatang. “Sayangnya beliau belum sempat memiliki kesempatan untuk menerapkannya karena beliau berada dalam situasi krisis dan transisional,” katanya.

Menurut Suroto, model konsep alih teknologi seharusnya memang ditempelkan dalam berbagai negosiasi kebijakan investasi terutama investasi asing. Sebab, tanpa komitmen alih teknologi pada akhirnya semua nilai tambah rentan berada dalam kendali negara lain.

“Mestinya konsep Habibienomic itu juga jangan hanya dimaknai dalam konteks membangun teknologi tinggi (high tech), tapi lebih penting dari itu semua justru ke industri kerakyatan. Terutama yang menyangkut industri pangan,” katanya.

Ia berpendapat, Pemerintahan saat ini dan mendatang mesti memikirkan kembali konsep Habibienomic ini.

“Setiap produk yang dihasilkan rakyat harus bernilai tambah dan memberikan tambahan kesejahteraan bagi mereka, terutama teknologi untuk industri pangan dan energi terbarukan,” katanya.

Konsep Habibienomic juga bermakna mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia, kata Suroto.*