Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong berbagai daerah, yang menerapkan konsep minapadi atau pembudidayaan ikan di tengah-tengah lahan persawahan, untuk menjadikan kawasan wisata, sehingga akan berdampak kepada peningkatan kesejahteraan warga setempat.
"Ke depan lokasi minapadi ini dapat juga dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai lokasi agrowisata yaitu pariwisata berbasis penggunaan lahan pertanian atau perikanan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk swafoto," kata Dirjen Budidaya Perikanan KKP Slamet Soebjakto dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut Slamet Soebjakto, sejumlah daerah yang sudah menerapkan lokasi minapadi sebagai kawasan wisata antara lain Sukabumi, Samberembe, Sleman, dan Bali.
Selain minapadi, ia juga mengungkapkan sekarang juga sedang dikembangkan model lainya seperti daerah untuk minacabe dan minaterong.
Slamet menjelaskan minapadi merupakan model inovasi akuakultur yang tepat guna, dan potensial untuk diadopsi dan dikembangkan oleh masyarakat. Selain keuntungan berlipat, model ini juga sangat ramah lingkungan.
"Minapadi dapat meminimalkan serangan hama pada padi, selain itu kotoran dari ikan juga menyuburkan padi, sehingga terjadi hubungan yang mutualisme. Minapadi juga tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, sehingga produk padi yang dihasilkan bersifat organik. Saat ini padi organik memiliki nilai jual tinggi, karena tergolong kategori premium," katanya.
Berita Terkait
KKP dukung prospek wisata lahan budi daya ikan sistem minapadi
Rabu, 23 September 2020 7:14 Wib
Tiga keuntungan integrasi budidaya ikan dan padi
Jumat, 6 September 2019 20:37 Wib
China tertarik mempelajari sistem minapadi Indonesia
Minggu, 21 Juli 2019 21:19 Wib
Presiden Kepincut Minapadi dan Ugadi Sleman
Selasa, 17 Februari 2015 10:39 Wib
Minapadi-Udang Perkuat Pendapatan Daerah
Jumat, 7 Maret 2014 15:41 Wib
Budi Daya Ikan Minapadi Diminati
Jumat, 1 Juli 2011 10:56 Wib