Wuhan, China (ANTARA) - Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menyeru solusi damai bagi kerusuhan di Hong Kong pada Sabtu.
Serentetan aksi protes Hong Kong membayangi lawatan tiga hari Merkel ke kota tersebut, yang bertujuan untuk menekan akses lebih besar ke pasar China bagi perusahaan Jerman yang mengalami perlambatan di dalam negeri.
"Saya mengimbau agar konflik tersebut diselesaikan tanpa kekerasan dan bahwa segala sesuatunya akan menjadi sebuah bencana, menurut sudut pandang saya," kata Merkel.
Seusai berbicara dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang, Merkel beranggapan Beijing mendengar pandangannya.
"Ini penting," tambahnya.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam pekan ini mengumumkan konsesi dalam upaya mengakhiri gelombang aksi protes, termasuk pencabutan secara resmi rancangan undang-undang ekstradisi, namun banyak yang mengatakan bahwa itu terlalu kecil dan terlalu terlambat.
Joshua Wong, seorang pemimpin protes pro-demokrasi pada tahun 2014 yang merupakan pendahulu dari kerusuhan saat ini, berterima kasih kepada Merkel karena membahas topik dengan Beijing tetapi mengatakan komentarnya gagal.
"Kepentingan bisnis Jerman seharusnya tidak mengesampingkan nilai-nilai universal yang kami yakini," kata Wong dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild am Sonntag yang beredar secara luas di Jerman.
"Jika Kanselir ingin melakukan sesuatu, dia harus membantu mendesak Presiden Xi untuk menanggapi permintaan pemilihan bebas."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Merkel: Uni Eropa butuh produksi vaksin lebih banyak
Sabtu, 27 Maret 2021 5:24 Wib
Angela Merkel janjikan semua warga Jerman musim panas sudah divaksin COVID
Selasa, 2 Februari 2021 11:09 Wib
Merkel tolak undangan Trump
Sabtu, 30 Mei 2020 12:39 Wib
Dubes Malta mundur usai bandingkan Merkel dengan Hitler
Senin, 11 Mei 2020 13:15 Wib
Mentalitas Jerman di balik berlanjutnya lagi Bundesliga
Jumat, 8 Mei 2020 7:52 Wib
Kanselir Angela Merkel tetap tidak berencana calonkan diri untuk periode kelima
Senin, 6 April 2020 17:09 Wib
Kanselir Jerman swakarantina setelah kontak dengan dokter positif corona
Senin, 23 Maret 2020 9:38 Wib
Jerman melarang pertemuan publik lebih dari dua orang
Senin, 23 Maret 2020 8:49 Wib