Kemenko Maritim ingatkan pariwisata berkembang jika bebas dari sampah

id Kemenko Maritim

Kemenko Maritim ingatkan pariwisata berkembang jika bebas dari sampah

Ilustrasi - gerakan bersih sampah objek wisata ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/pd. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)

Edy menegaskan, kebersihan dan keramahan masyarakat adalah modal untuk mengembangkan pariwisata.
Langgur (ANTARA) - Destinasi wisata di Maluku Tenggara dapat terus dikembangkan jika dapat terbebas dari sampah, kata Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim Kementerian Koordinator Maritim RI Edy Susilo di sela aksi bersih sampah di objek wisata Pasir Panjang Ohoi Ngilngof, Jumat.

"Bicara soal pengembangan pariwisata itu hal yang mustahil jika kondisi destinasinya kotor, jorok, tidak bersih dan lain sebagainya. Wistawan terutama dari mancanegara sangat menginginkan destinasi wisata yang dikunjungi bersih, dan keramahan kita dalam menerima mereka sangat diutamakan," katanya.

Edy menegaskan, kebersihan dan keramahan masyarakat adalah modal untuk mengembangkan pariwisata. "Saat ini kita bersama Kementerian Lingkungan Hidup, LIPI (Ambon dan Tual) menyambangi Malra sekaligus mengadakan aksi bersih melibatkan Dinas Lingkungan Hidup Malra, Masyarakat, OKP, Komunitas Bola, Pecinta Alam, KNPI di salah objek wisata Pasir Panjang," katanya.

Malra mempunyai potensi pariwisata yang sangat luar biasa, salah satunya Pasir Panjang. "Sebelum kita bersihkan, kita dapat melihat kondisinya kurang baik, namun setelah kita coba bersihkan sedikit, elok dipandang mata," ujar Edy.

Edy Susilo menjelasakan,. sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental, Kemenko Kemaritiman mempunyai tanggung jawab dalam gerakan Indonesia bersih.

Semua wilayah di Indonesia diharapkan mulai mengimplementasikan amanat dari instruksi presiden itu. "Kita semua harus terlibat, tidak bisa bupati dan instansi teknis sendiri, tetapi masyarakat harus mengambil bagian, dalam gerakan Indonesia bersih," katanya.

Sasarannya adalah mewujudkan pengembangan sektor kelautan dan perikanan, dan sektor pariwisata.

Menurut Edy, Pemda Malra merespon positif perwakilan duri kementerian dan LIPI.

Ada empat poin yang perlu ditegaskan terkait Gerakan Indonesia Bersih di  Malra, di antaranya pemda setempat harus memberikan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat terutama generasi muda.

Poin berikutnya, harus melakukan aksi bersama yang memberikan contoh dan teladan bagi masyarakat , kemudian aksi bersih di laut karena Indonesia termasuk negara penghasil sampah plastik di laut.

"Kita sangat harapkan di Malra tidak terjadi hal yang demikian, sampah itu otomatis dari darat karena memang sampah di laut berasal dari darat, oleh karena itu dari darat ini yang harus kita tangani dulu," katanya.

"Poin keempat yang kami anggap sangat penting yaitu ada regulasi dan ini saya sudah sampaikan kepada bupati tentang perlunya aturan yang diberlakukan di semua tempat di Malra untuk tidak membuang sampah sembarangan, bila perlu dikenakan denda bagi para pelanggar," katanya.