Pariwisata NTT setahun ini belum berdampak pada ekonomi daerah

id Pembangunan pariwisata NTT, pengamat ekonomi Dr James Adam

Pariwisata NTT setahun ini belum berdampak pada ekonomi daerah

Pengamat Ekonomi Dr James Adam (Foto istimewa)

Secara fakta pembangunan pariwisata ekonomi belum berdampak pada perekonomian di daerah.
Kupang (ANTARA) - Pengamat Ekonomi Dr James Adam mengatakan, pembangunan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam satu tahun terakhir belum berdampak pada perubahan perkonomian di daerah itu.

“Secara fakta pembangunan pariwisata ekonomi belum berdampak pada perekonomian di daerah meskipun sudah ada perubahan dengan pembenahan beberapa destinasi wisata,” katanya ketika dihubungi di Kupang, Kamis.

Ia mengemukakan hal itu berkaitan pembangunan sektor pariwisata dalam satu tahun kepemimpinan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakilnya Josef Nae Soi.

Ia mengatakan, pemerintah provinsi saat ini bertekad menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

“Konsep pariwisata sebagai 'prime mover' (penggerak) ekonomi ini memang bagus tapi dampaknya belum ada karena belum memberikan pemasukan bagi daerah,” kata pengamat yang juga Konsultan Internasional Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu.

Ia mengatakan, konsep pembangunan industri pariwisata di daerah itu perlu dilandasi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) sebagai aspek penentu utama sampai tingkat yang paling bawah.

Menurutnya, ketika pemerintah daerah menghadirkan konsep yang bagus untuk membangun pariwisata namun tidak bisa diterjemahkan atau diimplementasikan dengan SDM yang memadai maka perekonomian daerah sulit didongkrak dari sektor ini.

“Karena itu menurut saya, tidak hanya infrastruktur pendukung yang dibenahi tapi SDM juga dibenahi secara serius sehingga ketika objek wisata siap tinggal diimplementasikan,” katanya.

Ia menambahkan, pembangunan pariwisata dalam satu tahun terkahir juga diwarnai dengan pertarungan wacana yang berlarut-larut seperti rencana penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Kondisi ini, menurutnya, menimbukan ketidakpastian pasar wisata karena membuat para pelaku usaha dilema dalam memasarkan paket-paket wisatanya.

“Ini yang terjadi, padahal Taman Nasional Komodo itu pintu masuk wisatawan ke NTT sehingga kalau muncul persoalan maka arus wisatawan berkurang sehingga geliat perkonomian menjadi lesuh,” ujarnya.