Bandarlampung (ANTARA) - Sebagai sarjana lulusan Universitas Lampung, Ronaldo Sisda, salah seorang tenaga pengajar muda tidak canggung dan malu mengajar serta menggalakkan literasi di Desa Tanjung Serayan Mesuji.
"Bagi saya literasi merupakan hal utama yang harus digalakkan sejak dini untuk mencerdaskan anak bangsa, sehingga hal tersebut memotivasi saya ikut serta terjun ke masyarakat dalam program Lampung Mengajar periode 2017-2019," ujar Edo saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu.
Menurut Edo, dirinya tergugah untuk mengajar ke pelosok desa bermula ketika ikut serta dalam program kuliah kerja nyata (KKN), dan berlanjut hingga dirinya mengabdi di salah satu desa di Lampung Barat.
"Saya prihatin ketika melihat banyak orang tua di desa tidak dapat membaca ataupun menulis, sehingga saya berfikir tidak ada yang memotivasi anak-anak membaca bila orang tua tidak dapat membaca, dan di saat itulah saya hadir di tengah mereka", katanya.
Menurut Edo, anak-anak lazimnya telah mengenal literasi sejak dini, agar di jenjang selanjutnya dapat belajar lebih banyak hal untuk memperluas wawasan mereka.
Hingar bingar kota dan materi tidak dihiraukan demi mengajar dan mencerdaskan masyarakat desa.
"Saya sejak awal tidak mementingkan uang, karena ambisi saya bukan materi, tapi pengalaman dan berkontribusi mencerdaskan anak bangsa," katanya.
Baginya, meski kini telah lolos seleksi aparatur sipil negara (ASN), dirinya tetap ingin mencerdaskan anak-anak di daerah, salah satunya dengan menjadi tenaga pengajar di Desa Tanjung Serayan Mesuji.
Pemuda kota tak canggung ajar literasi ke pelosok desa
Ronaldo Sisda, salah seorang tenaga pengajar muda tengah mengajarkan pentingnya literasi di Desa Tanjung Serayan, Mesuji, Lampung, Rabu (04/09/2019). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi
Saya sejak awal tidak mementingkan uang, karena ambisi saya bukan materi, tapi pengalaman dan berkontribusi mencerdaskan anak bangsa, katanya
