Sekda: Pemkot Bandarlampung siap hadapi kekeringan

id Sekda Kota Bandarlampung

Sekda: Pemkot Bandarlampung siap hadapi kekeringan

Sekda Kota Bandarlampung Badri Tamam saat dimintai keterangan, Selasa, (3/9/2019) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung menyatakan kesiapannya menghadapi kekeringan yang diakibatkan musim kemarau yang diprediksi hingga bulan September 2019.

"Surat dari Kemendagri terkait antisipasi dampak kekeringan, kita sudah bahas dengan OPD yang bersangkutan dan TNI/Polri untuk bisa segera tanggap dalam hal ini," kata Sekda Kota Bandarlampung, Badri Tamam saat dimintai keterangan di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha maksimal untuk memberikan bantuan air bersih kepada warganya pada masa kekeringan dan untuk jangka panjang Pemkot juga berencana akan membuatkan sumur bor di daerah yang terdampak kekeringan.

Tidak hanya itu, lanjut dia, Pemkot Bandarlampung  juga sudah berkoordinasi dengan Bulog dan pihak swasta agar bersiaga untuk mengantisipasi kerawanan pagan akibat kemarau panjang.

"Ya seperti yang kita tau BMKG sudah menyebutkan bahwa Puncak kemarau dan kekeringan ada pada September 2019 maka ini adalah langkah kita untuk mengantisipasinya," kata dia.

Badri Tamam menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan pada musim kemarau ini karena bisa mengakibatkan kebakaran. 

"Saya minta juga warga bila membakar sampah ditungguin karena sedang kemarau dan angin kencang, sudah banyak contohnya, mari kita jaga bersama-sama kota tercinta ini," katanya.

Sementara itu Kepala BPBD Bandarlampung Syamsul Rahman mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Bandarlampung saat musim kemarau ini pihak meminta PDAM untuk memberikan akses lebih kepada mereka.

"Kami harap PDAM memberikan akses lebih, bila mengandalkan apa yang kami punya seperti sumur bor dan groundtank mungkin tidak akan terpenuhi," katanya.

Dia mengatakan, bahwa beberapa sumur bor punya pemkot sudah ada yang mengalami kekeringan dan groundtank punya BPBD tidak semuanya layak untuk disuplai ke warga yang membutuhkan air bersih.

"Air di groundtank kebanyakan untuk kebakaran sedangkan suplai air bersih kita menggunakan sumur bor, sumur bor kan ada kapasitasnya jadi beberapa sudah yang kering karena sering disedot, ada beberapa groundtank yang layak tapi masih belum bisa mencukupi kebutuhan,"kata dia.