Pemkab Batanghari mencetak buku mulok kebudayaan dan tradisi

id Buku muatan lokal dan tradisi batanghari, pendidikan, pelajar,siswa, jambi,kurikulum

Pemkab Batanghari mencetak buku mulok kebudayaan dan tradisi

Pemkab Batanghari mencetak buku muatan lokal tentang kebudayaan dan tradisi. (Septa Randika)

Buku tersebut untuk melengkapi bahan bacaan bagi para siswa untuk mengenal kearifan lokal dan kekayaan budaya dan tradisi daerah itu.
Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi pada 2019 meluncurkan buku muatan lokal atau mulok tentang kebudayaan dan tradisi khas daerah itu sebagai bahan tambahan pembelajaran yang diintegrasikan dengan pelajaran di sekolah.

"Inilah output yang luar biasa dari kerja keras untuk memajukan pendidikan Batanghari dengan masukan pelajaran yang mengandung nilai budaya asli daerah ke mata pelajaran ke depan," kata Ferry Ardiyansyah, Asisten 1 Setda Batanghari, Minggu.

Buku tersebut untuk melengkapi bahan bacaan bagi para siswa untuk mengenal kearifan lokal dan kekayaan budaya dan tradisi daerah itu.

Kadisdikbud Batanghari Dra Jamilah memaparkan, berdasarkan Instruksi Presiden RI salah satu penunjang pendidikan karakter yakni muatan lokal daerah yang diintegrasikan ke dalam pelajaran di sekolah.

Dengan dikaitkan SDM budaya Batanghari tidak salahnya untuk membuat kurikulum muatan lokal. Sehingga Disdikbud Batanghari berinisiatif untuk membuat kurikulum ini untuk dimasukkan ke sekolah.

Saat ini buku muatan lokal tentang budaya Batanghari ada tiga belas judul yang telah diterbitkan, yang ditulis oleh 24 orang penulis. Buku yang dibuat mulai dari selayang pandang sampai dengan tradisi, budaya , permainan, kuliner dan tempat wisata dan lainnya.

"Semua yang berakar dengan budaya Batanghari, kita buat per judul di setiap materi di buku yang diluncurkan tersebut," ujar Jamilah.

Diharapkan nantinya buku ini dapat menjadi pegangan guru dan anak-anak untuk mengenalkan budaya di Kabupaten Batanghari. Tahapan proses pembuatan buku mulok ini dalam rencananya sudah mulai tiga tahun yang lalu, namun action nya dalam identifikasi selama dua tahun.

"Jadi prosesnya itu identifikasi, kemudian membuat rangka cerita, melatih penulis, menyusun dan di daftarkan ke divisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI," jelas Jamilah.

Dalam prosesnya juga Bidang Kebudayaan Disdikbud Batanghari secara keseluruhan terlibat dalam membuat buku tentang pendidikan bermuatan lokal ini, kedua pemateri dari pusat kurikulum RI. Kemudian guru yang aktif mengajar yang terlibat langsung dalam menggali materi-materi yang saat ini sudah menjadi buku mulok tentang budaya Batanghari ini sendiri.

"Dengan terobosan ini ke depan dapat menambah kekayaan budaya Indonesia, khususnya di Kabupaten Batanghari,” katanya.

Untuk penyebaran ke sekolah direncanakan 2020 sudah menjadi bahan kurikulum mulok di sekolah. Hanya saja nanti akan diusulkan terlebih dahulu, jika memang dianggarkan melalui daerah.

"Minimal satu sekolah satu paket terlebih dahulu, karena ini bisa menjadi pegangan guru dalam mengembangkan literasi, pegangan guru dan bisa saja untuk perpustakaan di sekolah maupun perpustakaan kabupaten bahkan perpustakaan di OPD yang ada," kata Jamilah.

Salah satu penulis buku Muatan Lokal Rumah Adat menceritakan, suka duka dalam menciptakan Buku Mulok tentang Budaya Batanghari sendiri tentunya penulis saling mendukung dalam mencari, menggali materi yang dapat di buat sebagai bahan pembelajaran mulok ini.

Penulis melakukan kunjungan langsung, seperti ke rumah adat, menulis tentang rumah adat, bahkan referensi dari pustaka untuk bahan yang akan di bedah lagi dengan pemateri dari Pusat Kurikulum, setelah itu, kami menyiapkan foto rumah adat itu sendiri, yang akan dijelaskan dalam materi tersebut.