Ribuan warga Simpang Pematang Mesuji kesulitan dapatkan air bersih
"Kalau dua bulan sampai empat bulan ke depan belum juga turun hujan, kami lebih sulit mendapatkan air bersih," ujarnya pula.
Mesuji (ANTARA) - Ribuan warga di Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung mengalami kesulitan mendapatkan air bersih akibat kemarau panjang.
Rini, salah satu warga Kecamatan Simpang Pematang, Minggu, mengatakan untuk mendapatkan air bersih dari sumur yang menjadi sumber air harus menunggu 20 sampai 24 jam.
"Kami harus menunggu 20 sampai 24 jam untuk mendapatkan air bersih dari sumur karena kondisi sumur sudah mengering," katanya lagi.
Ia mengatakan, air bersih dari sumur akan lebih sulit didapatkan jika kondisi kemarau masih panjang.
"Kalau dua bulan sampai empat bulan ke depan belum juga turun hujan, kami lebih sulit mendapatkan air bersih," ujarnya pula.
Kekurangan air bersih juga dialami warga Mesuji lainnya, Yanti, sehingga terpaksa membeli air bersih dari pedagang air.
"Semenjak musim kemarau ini, saya terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga karena sumur sudah tidak ada airnya dan belum ada saluran pipa PDAM," ujarnya.
Kekurangan air bersih juga dialami oleh masyarakat di Kecamatan Simpang Pematang lainnya, sehingga jajaran Polres Mesuji melalui Polsek Simpang Pematang membantu menyalurkan bantuan 10.000 liter air bersih.
Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo diwakili Kapolsek Simpang Pematang Kompol Yanto Dani mengatakan, penyaluran bantuan 10.000 liter air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Simpang Pematang diberikan karena warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kegiatan penyaluran air bersih secara gratis dilakukan jajaran Polres Mesuji Lampung," ujarnya lagi.
Rini, salah satu warga Kecamatan Simpang Pematang, Minggu, mengatakan untuk mendapatkan air bersih dari sumur yang menjadi sumber air harus menunggu 20 sampai 24 jam.
"Kami harus menunggu 20 sampai 24 jam untuk mendapatkan air bersih dari sumur karena kondisi sumur sudah mengering," katanya lagi.
Ia mengatakan, air bersih dari sumur akan lebih sulit didapatkan jika kondisi kemarau masih panjang.
"Kalau dua bulan sampai empat bulan ke depan belum juga turun hujan, kami lebih sulit mendapatkan air bersih," ujarnya pula.
Kekurangan air bersih juga dialami warga Mesuji lainnya, Yanti, sehingga terpaksa membeli air bersih dari pedagang air.
"Semenjak musim kemarau ini, saya terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga karena sumur sudah tidak ada airnya dan belum ada saluran pipa PDAM," ujarnya.
Kekurangan air bersih juga dialami oleh masyarakat di Kecamatan Simpang Pematang lainnya, sehingga jajaran Polres Mesuji melalui Polsek Simpang Pematang membantu menyalurkan bantuan 10.000 liter air bersih.
Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo diwakili Kapolsek Simpang Pematang Kompol Yanto Dani mengatakan, penyaluran bantuan 10.000 liter air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Simpang Pematang diberikan karena warga yang sebagian besar bekerja sebagai petani mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
"Kegiatan penyaluran air bersih secara gratis dilakukan jajaran Polres Mesuji Lampung," ujarnya lagi.