Bandung (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius MH mengatakan mahasiswa yang merupakan calon-calon pemimpin masa depan harus memiliki kepekaan dan kewaspadaan dalam menanggapi hal-hal yang mengancam dirinya, lingkungannya, bangsa dan negara.
"Anak muda, apalagi mahasiswa harus punya sense of crisis, kewaspadaan, perhatikan lingkungan sekitar. Kalian anak muda yang menjadi masa depan bangsa, harus ada naluri kebangsaan. Kalau lihat yang tak lazim, laporkan," kata Suhardi Alius saat memberikan kuliah umum terkait radikalisme di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengemukakan semakin maraknya penyebaran paham radikal dan terorisme di lingkungan kampus harus ditanggapi dengan serius, tidak hanya oleh pejabat kampus, tetapi juga oleh mahasiswa, terlebih mahasiswa baru yang notabenenya masih awam.
Dia mengatakan mahasiswa juga harus ikut aktif dalam upaya pencegahan menyebarnya paham-paham radikal dan terorisme.
Salah satunya dengan melakukan kontra narasi, dimana anak muda diharapkan ikut serta dalam menebarkan konten-konten positif di dunia maya.
Mantan Kapolda Jabar ini menjelaskan kontra narasi dengan bahasa anak muda menjadi sangat penting karena anak muda merupakan target perekrutan kelompok radikal, sehingga dibutuhkan pendekatan cara anak muda untuk melawannya.
"Anak muda harus ikut serta dalam mencegah ancaman paham radikal terorisme, bagaimana caranya? Sebar konten positif di dunia maya, ambil peran. Kami di BNPT juga seperti itu, kami memiliki agen-agen anak muda di seluruh Indonesia yang menyebarkan konten positif dengan bahasa mereka, bahasa anak muda," katanya.
Lebih lanjut Suhardi menjelaskan, pelibatan anak muda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme merupakan salah satu program andalan dari BNPT.
Tidak hanya di dalam negeri, BNPT juga merekrut anak-anak muda dari negara-negara lainnya, dengan harapan mereka akan ikut serta menyebarkan konten positif di negaranya masing-masing.
"Di Indonesia kita punya 780 peace ambassadors, atau duta damai, kita punya network-nya, tahun ini kita adakan bertaraf South East Asia, anak muda dari delapan negara Asia Tenggara kita kumpulkan, kita jelaskan kalau mereka menjadi sasaran brainwash. Tahun depan mau kita akan adakan berskala global," katanya.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Padjadjaran Prof Dr Rina Indiastuti, M SIE mengungkapkan apresiasinya atas kuliah umum yang diberikan Kepala BNPT.
Ia pun berkomitmen akan terus menjaga Unpad dari paham radikal terorisme.
"Kita terhormat mendapatkan kuliah umum dari narasumber yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Kami di sini, rektorat, dekan dan segenap warga Unpad siap mengawal kampus Unpad sebagai kampus antiradikalisme," katanya.
Berita Terkait
Umar Patek: Merdeka adalah melepas semua pemikiran radikalisme dan ekstremisme
Rabu, 16 Agustus 2023 16:58 Wib
Kepala BNPT: Ada perubahan pola pergerakan teroris
Kamis, 13 Juli 2023 7:30 Wib
BNPT tengah dalami dan mitigasi kaitan Al Zaytun dan NII
Sabtu, 8 Juli 2023 13:08 Wib
Pemerintah secara de facto tetapkan KKB Papua teroris
Senin, 13 Februari 2023 19:07 Wib
Masyarakat harus pahami langkah penanganan terorisme
Senin, 30 Januari 2023 14:47 Wib
BNPT cari kelompok diduga berikan bantuan terkait bom Astanaanyar
Kamis, 8 Desember 2022 12:34 Wib
BNPT mendalami dugaan teroris perempuan bersenjata terobos Istana
Rabu, 26 Oktober 2022 6:47 Wib
BNPT ungkap cara baru kelompok teror
Selasa, 20 September 2022 5:42 Wib