PT Pertamina gelar workshop ekonomi syariah bagi mitra binaan

id Pertamina,Ekonomi syariah

PT Pertamina gelar workshop ekonomi syariah bagi mitra binaan

PT Pertamina menggelar workshop yang mengusung tema "Optimalisasi Program Kemitraan Pertamina untuk Kesejahteraan Umat" dengan diikuti oleh pada mitra binaan di Ruang Meditran Kantor Pertamina MOR II Sumbagsel, Palembang, Rabu (28/8). (ANTARA/Dok. Humas Pertamina)

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pelopor pelaksanaan Program Kemitraan BUMN berbasis Syariah.
Palembang (ANTARA) - PT Pertamina menggelar workshop ekonomi syariah bagi mitra binaan untuk memberikan pemahaman mengenai peluang usaha yang bisa diraih para pengusaha jika beralih dari konvensional ke syariah.

Pjs GM Pertamina MOR II Sumbagsel Dian Adi Setyoko di Palembang, Rabu, mengatakan para pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat perlu didorong untuk mengenal ekonomi syariah karena potensi sangat luar biasa.

PT Pertamina menggelar workshop yang mengusung tema "Optimalisasi Program Kemitraan Pertamina untuk Kesejahteraan Umat" dengan diikuti oleh pada mitra binaan di Ruang Meditran Kantor Pertamina MOR II Sumbagsel.

Workshop ini dihadiri juga Guru Besar Hukum Bisnis/Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Prof Joni Emirzon yang menerangkan mengenai dasar-dasar hukum Islam dalam melakukan usaha.

Dalam workshop ini juga, turut hadir pembicara dari Global Ikhwan of Holding Company dari Malaysia, para Dosen dibidang ilmu hukum dan ekonomi syariah, serta sekitar 100 mitra binaan yang memiliki lokasi usaha di Palembang, Sumatera Selatan.

"Kami di Pertamina sejak revisi terakhir Peraturan Menteri BUMN PER-02-MBU/7/2017 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), memiliki atensi sendiri mengenai edukasi ekonomi syariah karena jika ini bisa dikembangkan maka akan sangat menyejahterakan masyarakat," kata dia.

Untuk itu, Pertamina MOR II Sumbagsel bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW-DMI) cabang Sumsel akan merumuskan mekanisme Program Kemitraan yang telah dijalankan oleh Pertamina secara konvensional menjadi syariah.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pelopor pelaksanaan Program Kemitraan BUMN berbasis Syariah.

Kegiatan ini juga sekaligus untuk memberikan wawasan tentang ekonomi syariah dan kesempatan yang lebih luas kepada para pelaku UMKM guna meningkatkan kesejahteraan ummat, kata dia.

Dian berharap, melalui kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal berkembangannya usaha-usaha kecil dan menengah yang memegang prinsip syariah.

“Kedepannya, Pertamina berharap melalui masukan-masukan dari para ahli ini dapat memberikan saran dan masukan serta dapat merumuskan metode atau mekanisme alternatif penyaluran PK yang berbasis syariah,” kata dia.

Guru Besar Hukum Bisnis/Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Prof Joni Emirzon mengatakan kesadaran pentingnya produk halal perlu dibangun secara luas mulai dari Lembaga pendidikan formal mulai dari Pendidikan Usia Dini (PAUD) sampai perguruan tinggi.

"Masyarakat harus didorong peduli pada pentingnya mengonsumsi produk-produk halal ini. Kemudian mengintegrasikan industri halal dengan industri keuangan syariah,” kata Joni.