Menkominfo Rudiantara ingin infrastruktur telekomunikasi tak kasat mata di Kaltim

id Menkominfo Rudiantara,Antara,Lampung.antaranews.com

Menkominfo Rudiantara ingin infrastruktur telekomunikasi tak kasat mata di Kaltim

Menkominfo Rudiantara (tengah) menerima cinderamata dari Direktur Utama LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat, didampingi Direktur Pemberitaan ANTARA Ahmad Munir, saat meresmikan Ruang Redaksi LKBN ANTARA di Jakarta, Selasa. (Rangga Pandu Asmara Jingga)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan infrastruktur jaringan teknologi telekomunikasi di Kalimantan Timur, yang nantinya akan menjadi wilayah Ibu Kota baru, tidak boleh kasat mata.

"Secara fisik infrastrukturnya (telekomunikasi termasuk internet) tidak boleh kelihatan mata. Kalau di kita (Jakarta) kan ada tiang, digantung dan lain sebagainya. Nanti tidak boleh, semua harus di bawah (tanah)," kata Rudiantara saat berkunjung ke Ruang Redaksi LKBN ANTARA di Wisma ANTARA, Jakarta, Selasa.

Rudiantara menyampaikan saat ini infrastruktur telekomunikasi di Kaltim memang tidak seandal di Jawa, karena selama ini fokus pembangunan infrastruktur telekomunikasi berada di Pulau Jawa, karena Ibu Kota terletak di Pulau Jawa.

Namun, ke depan, seiring dengan telah ditetapkannya rencana pemindahan Ibu Kota ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, maka infrastrukturnya akan dibenahi.

"Tentu kita sudah siapkan, bahkan pada Rapat Terbatas Kabinet sudah disampaikan rencana pembangunan infrastruktur ICT, dan yang nomor satu backbone harus diperkuat, harus membentuk ring lagi," kata dia.

Sejauh ini pemerintah melalui Kementerian Kominfo telah membangun jaringan teknologi telekomunikasi melalui Palapa Ring yang terbagi dalam tiga paket yakni barat, tengah dan timur.

"Nanti di Kaltim, tidak hanya Palapa Ring tapi Kalimantan Ring, dan didalamnya harus betul-betul andal, dari sisi kecepatan harus menjadi super broadband," jelasnya.

Dia memperkirakan jutaan orang akan melakukan urbanisasi ke Ibu Kota baru nantinya. Selama lima hingga 10 tahun ke depan, Rudiantara memproyeksikan jaringan teknologi telekomunikasi di Kaltim akan bisa langsung terintegrasi ke internasional.

"Jadi traffic international tidak dibawa ke gateway di Jakarta atau Manado untuk ke pasifik, mungkin nanti sudah visible kalimantan punya gateway sendiri ke luar," ujar dia.

Saat ditanya seberapa baik kecepatan internet di Ibu Kota baru nantinya, Rudiantara mengatakan, "Jika bicara lima tahun lagi, maka lima tahun lagi semua sudah broadband, bahkan diatas broadband. Bahkan kalau semua fiber optic di mana-mana, mau kecepatan berapapun tidak ada masalah."