Masyarakat minta pembangunan rest area Tol Sumatera dipercepat

id Tol Trans Sumatera, Lampung.Antaranews.com,Lampung,Sumatera

Masyarakat minta pembangunan rest area Tol Sumatera dipercepat

Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan pembangunan rest area di Tol Trans Sumatera Natar, Lampung, Selasa (27/08/2019). Foto : ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Sejumlah masyarakat pengguna Tol Trans Sumatera, mengharapkan rest area yang terdapat di Tol Trans Sumatera agar cepat diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan untuk mengantisipasi kecelakaan di area tol.

"Jalan Tol Trans Sumatera tidak hanya milik warga Lampung tetapi milik semua, karena yang melintas bisa dari luar Lampung. Sehingga dengan cepatnya pembangunan rest area dapat mengurangi resiko kecelakaan dan berbagai permasalahan di jalan", ujar Hanu salah satu pengguna Tol Trans Sumatera di Bandarlampung, Selasa.

Menurutnya, selain pembangunan yang harus dipercepat, pengguna tol juga membutuhkan jumlah rest area yang lebih dari satu di sepanjang jalan Tol Trans Sumatera dengan kualitas yang baik.

"Tidak hanya dipercepat kita juga berharap jumlah rest area ditambah tetapi harus dengan kualitas yang baik jangan asal jadi, karena kadang kita tidak tahu akan terjadi sesuatu di jalan seperti bensin habis, ban bocor, atau berbagai permasalahan lain", jelasnya.

Menurut pantauan di lapangan, pengerjaan rest area di salah satu Tol Trans Sumatera yang ada di Natar tengah berlangsung di kedua sisi jalan tol.

"Saya lihat tadi rest area masih dibangun dan belum dapat digunakan, kalau saya lelah mengemudi biasanya saya menepi untuk sementara waktu", ujar Yudi salah seorang pengguna tol.

Menurutnya, percepatan pembangunan rest area sangatlah dibutuhkan bagi pengguna tol untuk beristirahat dan mengisi kembali bahan bakar.

"Pengguna tol butuh sekali rest area cepat di selesaikan karena terkadang kita lelah mengantuk dari perjalanan jauh takut terjadi kecelakaan, tetapi selain rest area kita juga membutuhkan pembangunan SPBU yang banyak agar tidak kesulitan mengisi bahan bakar", tambahnya.