Rupiah masih dibayangi sentimen perang dagang AS dengan China

id rupiah,dolar as,kurs

Rupiah masih dibayangi sentimen perang dagang AS dengan China

Ilustrasi - Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/am (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, diperkirakan masih dibayangi sentimen perang dagang AS dan China.

Pada pukul 09:38 WIB, rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp14.240 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.243 per dolar AS.

"Dalam transaksi hari ini, eskalasi perang dagang masih dominan sehingga rupiah masih akan melemah walaupun tipis," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa.

Ibrahim memprediksi pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp14.210 per dolar AS hingga Rp14.295 per dolar AS.

Pada Jumat (23/8) lalu, pemerintah China menyatakan bahwa pihaknya akan mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang tambahan senilai 75 miliar dolar AS asal Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump merespons langkah tersebut dengan mengumumkan tarif tambahan untuk impor China. Trump juga meminta perusahaan-perusahaan AS untuk memindahkan operasionalnya dari China ke negara lain, termasuk kembali ke AS.

Namun, pernyataan Trump baru-baru ini meningkatkan harapan untuk meredanya perang dagang AS-China. Trump mengatakan China telah menghubungi pejabat perdagangan AS semalam untuk kembali ke meja perundingan.