Jepang bantah memberikan "terlalu banyak" kepada AS dalam perundingan dagang

id Jepang - Amerika,kesepakatan dagang,tarif impor,Lampung.antaranews.com

Jepang bantah memberikan "terlalu banyak" kepada AS dalam perundingan dagang

Presiden A.S. Donald Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di antara penasihat senior Gedung Putih Ivanka Trump sebelum membahas soal pemberdayaan perempuan disela-sela pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang, (29/6/2019). ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/aa

Tokyo (ANTARA) - Juru bicara pemerintah Jepang pada Senin membantah bahwa Tokyo memberi terlalu banyak konsesi dalam pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat, dan mengatakan fakta bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan luas adalah "sangat berharga."

Amerika Serikat dan Jepang pada prinsipnya sepakat pada Minggu untuk elemen-elemen inti dari perjanjian perdagangan yang oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Shinzo Abe harapkan untuk ditandatangani di New York bulan depan.

Perjanjian itu, jika diselesaikan, akan mendinginkan perselisihan dagang antara kedua sekutu itu sementara perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang meningkat, tetapi beberapa pengamat Jepang mengatakan Tokyo terlalu banyak menyerah.

Pada konferensi pers di Tokyo, Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga ditanya apakah Amerika Serikat telah menjatuhkan ancamannya untuk mengenakan tarif tambahan pada mobil Jepang.

"Negosiasi masih berlangsung sehingga saya ingin menahan diri untuk tidak berkomentar," kata Suga kepada wartawan.

"Tapi saya percaya itu tidak akan terjadi," tambahnya, karena para pemimpin kedua negara telah mengkonfirmasi, termasuk pada pertemuan puncak pada bulan September, bahwa Washington tidak akan mengenakan tarif yang lebih tinggi pada suku cadang mobil dan mobil saat pembicaraan perdagangan sedang berlangsung .

"Jepang dan AS telah bernegosiasi berdasarkan pernyataan bersama September lalu. Dan para menteri terkait sepakat berdasarkan itu, jadi itu sangat berharga," kata Suga.

Pada KTT G7 di Prancis, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan kesepakatan itu, yang mencakup pertanian, tarif industri, dan perdagangan digital, akan membuka pasar Jepang bagi barang-barang AS dan mengarah pada pengurangan substansial dalam tarif seperti pada daging sapi.

Lighthizer mengatakan Jepang mengimpor sekitar 14 miliar dolar AS produk pertanian AS dan menambahkan perjanjian itu akan membuka pasar untuk lebih dari 7 miliar dolar produk tersebut. Dia mengatakan daging sapi, babi, gandum, produk susu, anggur, dan etanol akan menguntungkan.

Surat kabar Nikkei melaporkan pada hari Sabtu bahwa Jepang telah sepakat untuk memotong tarifnya pada daging sapi dan babi AS ke tingkat yang diterapkan pada anggota perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPP). Trump menarik AS keluar dari TPP, yang telah diperjuangkan oleh pendahulunya, Barack Obama.

Trump mengatakan pada Minggu Jepang telah setuju untuk membeli kelebihan jagung AS yang membebani petani sebagai akibat dari sengketa tarif antara Washington dan Beijing.

Abe merujuk pada potensi pembelian jagung dan mengatakan masalah tersebut akan ditangani oleh sektor swasta.

"Ini adalah transaksi yang sangat besar, dan kami telah sepakat secara prinsip. Ini miliaran dan miliaran dolar. Luar biasa bagi para petani," Trump mengatakan kepada wartawan tentang kesepakatan selama pengumuman bersama dengan Abe pada pertemuan G7 di Prancis.

Pemimpin Jepang itu mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi ia menyatakan optimisme bahwa itu akan selesai pada saat Sidang Umum PBB bulan depan.

Baca juga: AS-Jepang sepakatI dasar perjanjian dagang

Sumber: Reuters