UNS undang orang tua mahasiswi Irza Laila yang meninggal sebelum ujian skripsi

id UNS, almarhumah Irza

UNS undang orang tua mahasiswi Irza Laila yang meninggal sebelum ujian skripsi

Kedua orang tua almarhumah Irza menerima penghargaan dari Rektor UNS Jamal Wiwoho. (ANTARA/Aris Wasita)

Solo (ANTARA) - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengundang orang tua mahasiswa bernama Irza Laila Nur Trisna Winandi (almarhumah)  pada wisuda periode IV di Auditorium GPH Haryo Mataram, Sabtu (24/8).

Irza merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS angkatan 2015 yang meninggal dunia akibat tertabrak truk kontainer sesaat akan berangkat menjalankan ujian skripsi.

Pada sambutannya, Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan Irza yang merupakan anak pertama pasangan Nurokhman dan Dwi Yani Merbawaningrum tersebut telah menyelesaikan pendidikan di UNS.

"Almarhumah Irza juga telah meninggalkan nama dan meninggalkan 'curriculum vitae' yang patut kita teladani bersama," katanya.

Suasana haru sempat terlihat saat kedua orang tua gadis asal Kabupaten Boyolali tersebut maju untuk menerima pengalungan selempang wisuda dan pemberian penghargaan dari rektor.

Kedua orang tua Irza tidak bisa menyembunyikan tangis saat para wisudawan dan para orang tua mahasiswa bertepuk tangan sebagai bentuk dukungan mereka.

Sebelumnya, seharusnya dalam ujian skripsi Irza akan memaparkan penelitian dengan tema "Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Kreativitas Mahasiswa dan Hasil Belajar Mahasiswa PTIK FKIP UNS dalam Mata Kuliah Pemrograman Komputer" pada 25 Juli 2019.

Namun nasib berkata lain karena Irza harus menjadi korban kecelakaan akibat rem blong truk kontainer yang terjadi di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

Sementara itu, pada wisuda tersebut Jamal melantik para wisudawan dengan rincian lulusan Pascasarjana sebanyak 160 wisudawan, lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak 33 wisudawan, lulusan Program Sarjana berasal dari 11 Fakultas sebanyak 853 wisudawan, dan Lulusan Program Diploma IV sebanyak 80 wisudawan.

Pada kesempatan tersebut Jamal mengatakan wisuda bukan merupakan purnatugas untuk berhenti belajar, namun sebaliknya ilmu yang sudah diperoleh selama kuliah harus dilanjutkan untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah.

"Ilmu yang sudah diperoleh harus dilanjutkan untuk digunakan membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan yang semakin komplek ke depan," katanya.