Seorang wartawan Meksiko tewas dengan luka tusuk

id Reporters Without Borders,Andres Manuel Lopez Obrador,NevithCondesJaramillo,antaralampung.com

Seorang wartawan Meksiko tewas dengan luka tusuk

Seorang perempuan memfoto foto wartawan yang dibunuh selama demonstrasi protes pembunuhan terhadap wartawan, Anabel Flores diluar gedung pemerintahan Veracruz di Mexico City, Kamis (11/2). Seorang wartawan Meksiko diculik di wilayah Veracruz dan ditemukan tewas Selasa (9/2), kejaksaan wilayah Puebla menyatakan, korban terbaru dari gelombang serangan terhadap wartawan di negeri tersebut. Anabel Flores diseret keluar secara paksa dari rumahnya di Veracruz pada Senin pagi oleh sekelompok pria bersenjata. Tubuhnya ditemukan di jalan raya yang kemudian diidentifikasi oleh keluarganya, menurut jaksa Veracruz. (REUTERS/Edgard Garrido )

Reporters Without Borders mengkhususkan Meksiko sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan di Belahan Barat.
Mexico City (ANTARA) - Seorang wartawan Meksiko ditemukan tak bernyawa dengan luka tusuk di tubuhnya pada Sabtu, kata pihak berwenang, menambah daftar kematian wartawan di salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi pers.

Jaksa negara bagian Meksiko melaporkan pihaknya sedang mendalami penyebab kematian Nevith N, 42, yang mayatnya ditemukan di kota Tejupilco sekitar 122 km dari Mexico City.

Kelompok advokasi Reporters Without Borders mengidentifikasi pria tersebut bernama Nevith Condes Jaramillo, pengelola situs berita lokal El Observatorio del Sur di negara bagian Meksiko.

Condes merilis sejumlah berita yang memicu ketegangan dengan pemerintah daerah. Pada November dan Juni dirinya mendapat ancaman, menurut juru bicara Reporters Without Borders, mengutip informasi yang diperoleh dari rekan sejawat Condes.

Reporters Without Borders mengkhususkan Meksiko sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan di Belahan Barat.

Jika terbukti sebagai kasus pembunuhan, maka kematian Condes menambah jumlah pembunuhan wartawan Meksiko menjadi sedikitnya 10 orang tahun ini dibandingkan sembilan orang tahun sebelumnya, menurut kelompok tersebut.

Awal Agustus ini tiga wartawan tewas hanya dalam sepekan saja, termasuk seorang yang mendapat ancaman.

Pembunuhan di Meksiko melonjak dalam paruh pertama 2019 ke rekor tertinggi, berdasarkan data resmi. Maraknya kekerasan menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Presiden Andres Manuel Lopez Obrador pascapelantikannya pada Desember. Ia berjanji akan menurunkan tingkat kekerasan di negara yang hancur akibat kartel narkoba tersebut.

Sumber: Reuters