New York (ANTARA) - Harga minyak jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah China mengumumkan akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang impor asal Amerika Serikat senilai sekitar 75 miliar dolar AS sebagai tanggapan atas kenaikan tarif Amerika Serikat yang baru diumumkan atas barang-barang China.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober merosot 1,18 dolar AS menjadi menetap pada 54,17 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun 0,58 dolar AS menjadi ditutup pada 59,34 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Berdasarkan undang-undang dan disetujui oleh Dewan Negara, total 5.078 produk AS, termasuk minyak mentah, kedelai, kacang tanah, makanan laut, ayam, buah dan sayuran, serta bulu hewan, akan dikenakan tarif tambahan 10 persen atau lima persen, Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara mengumumkan pada Jumat (23/8/2019).
Kenaikan tarif akan dilaksanakan dalam dua kelompok dan mulai berlaku masing-masing pada pukul 24.01 malam waktu Beijing pada 1 September dan pukul 24.01 malam waktu Beijing pada 15 Desember, komisi mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah AS mengumumkan pada 15 Agustus bahwa mereka akan mengenakan tarif tambahan 10 persen untuk barang-barang China senilai sekitar 300 miliar dolar AS, masing-masing berlaku pada 1 September dan 15 Desember, dalam dua kelompok.
Para investor energi di pasar keuangan global telah beralih ke mode penghindaran risiko (risk-off) di tengah kekhawatiran yang semakin mendalam bahwa peningkatan perang perdagangan AS-China akan mengurangi permintaan global.
Seiring dengan merosotnya minyak mentah berjangka, ekuitas-ekuitas energi juga memperpanjang kerugian yang nyata. Sektor energi merosot lebih dari 3,8 persen pada penutupan pasar, berkinerja terburuk dari 11 sektor utama S&P 500.
Sektor energi tersebut melibatkan sejumlah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas, perusahaan listrik terintegrasi, kilang dan operasi lainnya, yang menghasilkan pendapatan yang terkait dengan harga minyak mentah, gas alam, dan komoditas lainnya.
Berita Terkait
BRIN sebut produksi singkong nasional untuk energi belum memadai
Minggu, 3 Maret 2024 6:07 Wib
PLP sebut limbah minyak hitam kotori kawasan pesisir Bintan
Sabtu, 24 Februari 2024 17:20 Wib
Sumur minyak ilegal terbakar
Minggu, 11 Februari 2024 9:10 Wib
Harga CPO naik 3,78 persen pada periode 16-31 Januari 2024
Selasa, 16 Januari 2024 12:07 Wib
Polda Jambi tangkap pelaku penambangan minyak ilegal
Kamis, 4 Januari 2024 19:45 Wib
Tim Gabungan TNI-Polri di Jambi tertibkan sumur minyak ilegal
Sabtu, 23 Desember 2023 22:06 Wib
Polda Jambi lakukan razia sumur minyak ilegal di Batanghari
Rabu, 29 November 2023 17:40 Wib
Harga minyak Atsiri di Aceh Barat Rp750.000/kg, tembus pasar luar negeri
Selasa, 28 November 2023 8:48 Wib