Pariaman, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, fokus membina 11 koperasi tidak aktif dari 82 koperasi di daerah itu agar dapat kembali beroperasi dan melayani keperluan anggotanya.
"Untuk koperasi itu kami melakukan pembinaan khusus agar kembali beroperasi," kata Wali kota Pariaman Genius Umar usai membuka pelatihan untuk pengurus koperasi se-Kota Pariaman di Pariaman, Selasa.
Menurut dia, keberadaan koperasi dibutuhkan karena sebagai penyangga ekonomi warga apalagi daerah itu menganut ekonomi kerakyatan.
Dengan adanya koperasi, lanjutnya maka warga dapat membuka usaha dengan menggunakan modal dari organisasi ekonomi tersebut.
Ia mengatakan agar koperasi tersebut tetap beroperasi maka pengurusnya diminta untuk melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT).
"Apabila RAT tidak dilakukan maka bisa dikatakan koperasi itu tidak aktif," katanya.
Untuk meningkatkan pemahaman pengurus koperasi, lanjutnya, pihaknya menyelenggarakan sejumlah pelatihan yaitu tentang sistem operasional manajemen, sistem operasional prosedur, dan kelembagaan koperasi dengan melibatkan puluhan koperasi di Kota Pariaman.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman Gusniyetti Zaunit mengatakan permasalahan yang sering dihadapi oleh koperasi di daerah itu karena pengurus yang tidak rapi dan konsisten dalam pencatatan keuangan.
"Hal tersebut membuat pengurus tidak bisa melaksanakan RAT," ujarnya.
Akibatnya pada 2017 setidaknya ada 12 koperasi di daerah itu yang dibubarkan sedangkan 11 koperasi lagi juga berpotensi akan dibubarkan tahun depan.
"Namun yang 11 koperasi ini kami cari permasalahannya dan membantu menyelesaikannya, namun apabila permasalahan berat maka terpaksa dibubarkan," kata dia.
Meskipun pada 2017 belasan koperasi dibubarkan, lanjutnya namun sejumlah koperasi lainnya tumbuh dan berkembang di Pariaman.
Berita Terkait
Kemlu RI sebut tidak ada WNI jadi korban serangan di teater dekat Moskow
Sabtu, 23 Maret 2024 11:58 Wib
Disnaker Bandarlampung ingatkan perusahaan tidak cicil THR karyawan
Kamis, 21 Maret 2024 19:05 Wib
Penggemar timnas Jepang diingatkan tidak pergi ke Korea Utara
Rabu, 20 Maret 2024 13:33 Wib
Menaker: THR harus dibayar penuh dan tidak dicicil
Senin, 18 Maret 2024 23:41 Wib
KAI minta penumpang KA tidak bawa barang berlebihan pada angkutan Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 17:58 Wib
Kejari Muarojambi lelang 1.625 ton batu bara, tapi tak laku
Kamis, 14 Maret 2024 18:35 Wib
Hilal tidak terlihat dari tiga titik pengamatan di Lampung
Minggu, 10 Maret 2024 20:32 Wib
DFB sebut sama sekali tidak hubungi Jurgen Klopp soal latih Timnas Jerman
Minggu, 10 Maret 2024 5:54 Wib