Jayapura (ANTARA) - Pratu Sirwandi, prajurit TNI yang menderita luka tembak di dada dan perut, akhirnya meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Sabtu (17/8/2019) pukul 21.35 WIT.
Pratu Sirwandi merupakan pasukan Batalyon Infanteri (Yonif) RK 751/VJS. Ia terkena peluru yang ditembakkan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang diduga pimpinan Egianus Kogoya, di sekitar Km 39 jalan Trans Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Jumat (16/8/2019) sekitar pukul 15.30 WIT.
Putra terbaik dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, sempat menjalani dua operasi di ruang ICU RSUD Wamena, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Rencananya hari ini akan dibawa ke Jayapura dan selanjutnya akan disemayamkan di Markas Batalyon RK 751/VJS sebelum diberangkatkan Ke Lombok NTB," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto di Jayapura, Minggu.
Sebelumnya, konvoi kendaraan pengangkut logistik milik satgas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) dari Yonif 751/R ditembak secara sporadis oleh KKSB.
Tembakan berasal dari dua arah yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan.
Penembakan sporadis itu terjadi setelah dua unit kendaraan jenis Hilux yang baru selesai mengantar perbekalan untuk personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam posisi terjepit, sebanyak 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan.
Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri.
Setelah medan berhasil dikuasai, 2 prajurit TNI dilaporkan menderita luka tembak.
Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada bagian dada dan perut serta paha.
Berita Terkait
Ketua MPR apresiasi kontingen TNI AD raih juara di AARM ke-31
Minggu, 10 Maret 2024 21:18 Wib
TNI AD bantah turunkan kendaraan tempur
Selasa, 27 Februari 2024 18:53 Wib
Mendagri meminta pemda bantu petugas "ad hoc" wafat saat tugas pemilu
Selasa, 20 Februari 2024 5:33 Wib
Empat petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan meninggal dunia
Sabtu, 17 Februari 2024 20:19 Wib
Tidak ada ODGJ di Kota Bengkulu terdata ikut Pemilu 2024
Selasa, 13 Februari 2024 13:52 Wib
BPK periksa rinci LK Kementrian Pertahanan 2023 pada unit TNI AD
Kamis, 8 Februari 2024 11:36 Wib
Wakapolri: Tidak ada instruksi video testimoni rektor
Kamis, 8 Februari 2024 5:41 Wib
Kemhan bantu 1.130 unit sepeda motor untuk personel TNI AD di NTT
Rabu, 24 Januari 2024 12:02 Wib