Penggiat seni Desa Maringgai minta Pemkab Lampung Timur bangun sanggar tari

id Adat Lampung, Tari Melinting,Lampung Timur,Maringgai

Penggiat seni Desa Maringgai minta Pemkab Lampung Timur bangun sanggar tari

Dua orang penari adat Melinting tengah melaksanakan latihan di Desa Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (13/08/2019) ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bandarlampung (ANTARA) - Penggiat seni di Desa Maringgai Kabupaten Lampung Timur, meminta Pemerintah Kabupaten membangun sanggar tari di desa itu untuk menjaga kelestarian tarian adat asli Melinting.

"Melalui pembangunan sanggar tari bagi anak-anak desa akan membantu kelestarian tarian adat dan akan membantu mencari generasi penerus, sehingga tarian adat Melinting tidak hilang di desa tempat kelahirannya", ujar Jalal seorang penggiat seni Desa Maringgai, saat dihubungi dari Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya, untuk menjaga kelestarian adat Lampung terutama tarian, dirinya telah sejak lama mengumpulkan anak-anak yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk menari dengan sukarela, akan tetapi selalu terkendala pendanaan.

"Saya membuka sanggar tari ini karena prihatin generasi muda sudah kurang mengenal tarian adat Melinting, dan berharap di kemudian hari tarian Melinting dapat terus lestari ",ujarnya.

Menurutnya, sebagai mantan penari dan pelatih tari adat, dirinya tidak dapat tinggal diam melihat tarian adat asli Maringgai hilang karena kehilangan generasi penerus.

"Desa Maringgai ini merupakan pusat kota Keratuan Melinting dan dari sinilah tarian adat Melinting lahir. Bila tidak ada generasi penerus dan sanggar tari maka tarian adat akan hilang di dalam desa kelahirannya",katanya.

Kelestarian adat terutama tarian akan terus terjaga bila banyak pihak ikut serta mendukung dan peduli akan keberlangsungan nilai- nilai luhur budaya.

"Saya sebagai generasi muda ikut serta dalam kelompok tari ini karena ingin melihat tarian adat dapat tampil di panggung terus menerus", ujar Agustin salah seorang penari.

Menurutnya, dirinya beserta sejumlah penari yang sebentar lagi akan dinyatakan lulus sebagai penari adat tengah membantu melatih anak-anak menari yang nantinya akan menjadi generasi penerus.

"Bersama kawan-kawan saya ikut serta melatih tari anak-anak, rencananya akan kembali diadakan latihan rutin setiap satu minggu sekali agar ketika kami lulus tarian adat dapat terus ditarikan, dan membuat bangga semua warga desa yang rata-rata merupakan mantan penari adat", katanya.