Pontianak (ANTARA) - Sejumlah warga mengatakan kabut asap di Kota Pontianak, Selasa subuh, makin pekat hingga mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat.
"Subuh ini udara makin tebal. Ketika menuju ke masjid untuk salat Subuh dari rumah sangat terasa bau asap yang dihirup," kata warga yang tinggal Parit Mayor, Pontianak, Tomi, Selasa.
Ia menambahkan bahwa jarak pandang saat ini makin pendek akibat kabut asap atau sekitar 150 hingga 200 meter.
"Tentu hal ini mengganggu aktivitas warga keluar rumah. Saya khawatir dampak kesehatan bagi saya dan keluarga. Saya dengar-dengar sudah ada beberapa teman yang radang tenggorokan dan lainnya akibat kabut asap," ujarnya.
Menurut dia, sudah beberapa minggu Kota Pontianak maupun daerah lain di Kalbar belum diguyur hujan. Dengan kondisi kemarau di Kalbar yang memiliki banyak lahan gambut mudah terbakar oleh pembukaan lahan secara dibakar atau lainnya.
Ia berharap secepatnya hujan turun agar kabut hilang.Di lain pihak, juga mengharapkan tidak ada lagi pembakaran lahan dan hutan.
"Saya setengah trauma dengan kabut asap seperti beberapa tahun lalu yang sangat pekat atau parah lagi dengan kondisi seperti ini. Saya tidak ingin hal itu terulang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak meliburkan aktivitas belajar sekolah tingkat TK dan SD di kota itu mulai 13 s.d. 14 Agustus 2019 karena makin tebalnya kabut asap akibat karhutla.
Berita Terkait
Sebagian wilayah Mukomuko diliputi kabut asap akibat kebakaran lahan gambut
Sabtu, 25 November 2023 9:31 Wib
Udara di Kota Bengkulu masih tercemar akibat kabut asap
Kamis, 9 November 2023 16:20 Wib
Warga dievakuasi terdampak asap pekat kebakaran TPA Rawakucing
Sabtu, 21 Oktober 2023 14:02 Wib
Pemkot Bandarlampung kerahkan tenaga kesehatan sisir warga terdampak asap TPA
Kamis, 19 Oktober 2023 18:26 Wib
BMKG sebut kabut asap di Bengkulu dapat ganggu penerbangan
Selasa, 17 Oktober 2023 12:23 Wib
BMKG prediksi kabut asap masih selimuti Sumsel hari ini
Jumat, 13 Oktober 2023 4:46 Wib
Kilang Pertamina Plaju bantu pemadaman karhutla
Senin, 9 Oktober 2023 20:01 Wib
Dii Sumateta masih terpantau ada 1.441 titik panas, 189 di Lampung
Jumat, 6 Oktober 2023 10:55 Wib