DPRD desak Pemkot Tanjungpinang selidiki jembatan rusak

id Jembatan,2,Dompak,Rusak,Tanjungpinang

DPRD desak Pemkot Tanjungpinang selidiki jembatan rusak

Jembatan 2 Pulau Dompak Kota Tanjungpinang rusak parah sehigga polisi menutup akses jembatan (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Anggota DPRD Kepulauan Riau mendesak Pemerintah Kota Tanjungpinang menyelidiki penyebab rusak parahnya jembatan 2 Pulau Dompak, yang usianya baru 8 tahun.  

Dalam rapat DPRD Kepri di Ruang Komisi II, Senin (12/8), sejumlah anggota legislatif mendesak agar diselidiki apakah jembatan tersebut masih tanggung jawab pihak kontraktor atau tidak.

"Usia jembatan itu masih 8 tahun, sudah rusak parah. Apakah ini masih tanggung jawab pihak kontraktor atau tidak, harus dipastikan," kata Sahat Sianturi, anggota Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kepri dalam rapat tersebut.

Sahat mengatakan ketahanan jembatan tertuang dalam sertifikasi yang diberikan pemerintah pusat kepada kontraktor pelaksana. Jika usia jembatan tidak sesuai dengan masa ketahanan jembatan, maka harus dipertanyakan.

Pertanyaan antara lain berhubungan dengan persoalan teknis, seperti kesesuaian antara jenis bahan yang dipergunakan dengan yang dilaporkan.

"Contohnya, ketahanan diperkirakan 15-20 tahun, tetapi ternyata sudah rusak pada usia 8 tahun. Ini harus dipertanyakan, karena berhubungan dengan tanggung jawab," tegasnya.

Menanggapi pernyataan itu, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak setuju agar diselidiki masa ketahanan jembatan tersebut.

"Agar digali informasi terkait berapa tahun masa pemeliharaan jembatan penghubung itu, yang menjadi tanggung jawab pihak kontraktor," katanya.

Pembangunan Jembatan II Pulau Dompak dilaksanakan ketika Dinas Pekerjaan Umum Kepri dipimpin Ismanullah.

Kondisi saat ini, tiang pondasi jembatan keropos dan bolong. Pemerintah menutup akses jembatan yang menyatukan daratan Batu 8 Tanjungpinang dengan Pulau Dompak.

"Kami berupaya agar dilakukan perbaikan karena jembatan itu dibutuhkan. Tentu ini membutuhkan kajian teknis dan hukum," ujar Jumaga.